kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.576.000   -14.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.778   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Memperin Agus: Permintaan mobil (purchase order) naik 50% sejak relaksasi PPnBM


Kamis, 11 Maret 2021 / 17:30 WIB
Memperin Agus: Permintaan mobil (purchase order) naik 50% sejak relaksasi PPnBM
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut permintaan mobil naik 50% sejak relaksasi PPnBM berlaku 1 Maret 2021.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Insentif pajak penjualan atas barang mewah alias PPnBM atas pembelian mobil serta loan to value 100% diklaim mulai memperlihatkan hasil.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam press briefing kunjungan kerja dengan Kedutaan Besar Jepang, Rabu (10/3) lalu menyatakan bahwa kebijakan relaksasi dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia itu berhasil mendongkrak permintaan (purchase order) lebih dari 50 persen.

Baca Juga: Menperin: Mitsubishi berkomitmen menambah investasi Rp 11,2 triliun pada akhir 2025

Klaim Agus, data ini ia peroleh pasca  melakukan pengecekan ke distributor dan pabrikan produk otomotif pada 4 Maret lalu.

"Kira-kira tiga hari setelah berlakunya relaksasi PPnBM, sekitar tanggal 4 Maret kami cek mereka melaporkan rata-rata peningkatan dari purchase order di atas 50 persen," ujarny, Rabu (10/3).

Saat melakukan kunjungan ke pabrikan otomotif, Agus mengaku meminta pebisnis otomotif untuk memberikan dorongan lebih dengan menawarkan diskon tambahan untuk mendorong penjualan mobil para produsen.

Baca Juga: Produsen sepatu hingga mobil Jepang berminat tanamkan investasi di Indonesia

“Berbagai relaksasi ini harapannya bisa menjadi momentum pendongkrak konsumsi masyarakat yang tergerus akibat pandemi covid-19,” ujar Agus. 

Menurutnya, otomotif merupakan salah satu sektor yang terpapar corona cukup berat. Utilisasi atau pemanfaatan produksi mobil semisal merosot 60 persen-70 persen. Saat ini, utilisasi mobil hanya 600 ribu-800 ribu unit per tahun, anjlok dari kapasitas tahunan sebanyak 2 juta unit.

“Utilisasi saat ini merupakan yang terendah, bahkan lebih parah dibandingkan krisis pada 2008, “ ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×