kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Memperin Agus: Permintaan mobil (purchase order) naik 50% sejak relaksasi PPnBM


Kamis, 11 Maret 2021 / 17:30 WIB
Memperin Agus: Permintaan mobil (purchase order) naik 50% sejak relaksasi PPnBM
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut permintaan mobil naik 50% sejak relaksasi PPnBM berlaku 1 Maret 2021.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Insentif pajak penjualan atas barang mewah alias PPnBM atas pembelian mobil serta loan to value 100% diklaim mulai memperlihatkan hasil.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam press briefing kunjungan kerja dengan Kedutaan Besar Jepang, Rabu (10/3) lalu menyatakan bahwa kebijakan relaksasi dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia itu berhasil mendongkrak permintaan (purchase order) lebih dari 50 persen.

Baca Juga: Menperin: Mitsubishi berkomitmen menambah investasi Rp 11,2 triliun pada akhir 2025

Klaim Agus, data ini ia peroleh pasca  melakukan pengecekan ke distributor dan pabrikan produk otomotif pada 4 Maret lalu.

"Kira-kira tiga hari setelah berlakunya relaksasi PPnBM, sekitar tanggal 4 Maret kami cek mereka melaporkan rata-rata peningkatan dari purchase order di atas 50 persen," ujarny, Rabu (10/3).

Saat melakukan kunjungan ke pabrikan otomotif, Agus mengaku meminta pebisnis otomotif untuk memberikan dorongan lebih dengan menawarkan diskon tambahan untuk mendorong penjualan mobil para produsen.

Baca Juga: Produsen sepatu hingga mobil Jepang berminat tanamkan investasi di Indonesia

“Berbagai relaksasi ini harapannya bisa menjadi momentum pendongkrak konsumsi masyarakat yang tergerus akibat pandemi covid-19,” ujar Agus. 

Menurutnya, otomotif merupakan salah satu sektor yang terpapar corona cukup berat. Utilisasi atau pemanfaatan produksi mobil semisal merosot 60 persen-70 persen. Saat ini, utilisasi mobil hanya 600 ribu-800 ribu unit per tahun, anjlok dari kapasitas tahunan sebanyak 2 juta unit.

“Utilisasi saat ini merupakan yang terendah, bahkan lebih parah dibandingkan krisis pada 2008, “ ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×