Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjalani hari pertamanya kunjungan kerja ke Jepang. Terdapat empat agenda pertemuan di sana, antara lain pertemuan dengan produsen sepatu asal Jepang Asics, asosiasi bisnis Jepang Keidanren, Japan External Trade Organization (Jetro), dan perusahaan otomotif Mitsubishi Motor Corporations.
Dia mengatakan, sejauh ini hasil pertemuannya berjalan sangat baik dan positif. "Ada kesepakatan dari masing-masing pihak bahwa Indonesia melihat Jepang sebagai mitra strategis dan sangat penting, kemudian Jepang juga melihat Indonesia, baik sebagai kekuatan politik maupun ekonomi yang juga sangat penting," ujarnya di Tokyo, Jepang, sebagaimana dikutip dari siaran pers, Rabu (10/3).
Agus menuturkan, dari hasil pertemuan dengan Mitsubishi, prinsipal otomotif asal Jepang tersebut berkomitmen menambah investasi sebesar Rp 11,2 triliun pada akhir tahun 2025 dengan proyeksi terjadi peningkatan kapasitas produksi, dari 220.000 unit menjadi 250.000 unit. “Mereka juga akan mengembangkan dua model mobil electric vehicle (EV),” ucapnya.
Selain itu, Mitsubishi juga berkomitmen akan memberikan izin tambahan ekspor ke sembilan negara dari tadinya 30 negara menjadi ke 39 negara. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan misi pemerintah Indonesia datang ke Jepang yakni untuk melobi prinsipal Negeri Sakura untuk bisa memberikan izin perluasan pasar ekspor mobil yang diproduksi di Indonesia.
Baca Juga: BKPM sebut Frisian Flag Indonesia lakukan penambahan investasi sebesar Rp 3,8 triliun
Dalam pertemuan tersebut, Menperin juga mendorong agar Mitsubishi melakukan ekspor mobil ke Australia, mengingat perjanjian kerja sama antara kedua negara (IA-CEPA) telah berjalan.
Terkait pertemuan dengan Asics, Menperin menyampaikan bahwa produsen sepatu asal Jepang tersebut menyatakan komitmennya untuk mengembangkan produksi di Indonesia, antara lain di Cirebon, Jawa Barat dan Tegal, Jawa Tengah yang akan mulai produksi pada Januari 2022, serta di Pemalang, Jawa Tengah yang akan mulai produksi pada Maret 2023.
Perusahaan tersebut berencana merelokasi fasilitasnya dari China ke Indonesia. “Menarik karena Asics mengekspor hampir 90% produk yang dihasilkan di Indonesia ke negara-negara besar seperti Amerika Serikat,” ungkap Agus.
Baca Juga: Kemenperin dorong industri sawit agar bisa masuk ke pasar Eropa
Dalam pertemuan dengan Keidanren dan Jetro, Menperin memaparkan kemudahan berusaha yang ditawarkan Indonesia, salah satunya melalui penyederhanaan peraturan perundang-undangan dan pembentukan Undang-Undang Cipta Kerja. Agus menyebut, baik Keidanren maupun Jetro menanggapi bahwa UU Cipta Kerja merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kepercayaan diri para investor dan calon investor. Dengan adanya aturan tersebut, level kemudahan berusaha di Indonesia akan jauh lebih baik.
Ia melanjutkan, Keidanren dan Jetro juga memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia terkait dengan kebijakan substitusi impor. Keduanya paham bahwa kebijakan tersebut merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk memproteksi investasi mereka. “Nanti kami juga akan menerapkan instrumen lainnya seperti tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan lainnya,” imbuh Agus.
Menperin juga bertemu dengan Ministry of Economy, Trade, and Industri (METI) Jepang untuk menjajaki proses evaluasi dan tindak lanjut Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dan New Manufacturing Industrial Development Center (New MIDEC), serta mendorong investasi di sektor petrokimia.
Baca Juga: Kemenperin berupaya optimalkan peran industri untuk pulihkan ekonomi
Selanjutnya, pada hari kedua di Jepang, Menperin direncanakan bertemu dengan prinsipal otomotif lainnya seperti Toyota Motor Corporation, Honda Motor Company.Ltd, Suzuki Motor Corporation, dan Mazda Motor Corporation.
Pertemuan yang dilakukan Menperin di Jepang diatur dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan peserta delegasi yang terbatas. Kunjungan Menperin kali ini merupakan kunjungan kerja menteri pertama di dunia yang diterima secara resmi oleh pemerintah Jepang semenjak Negeri Sakura tersebut menetapkan status state of emergency. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan mitra bilateral yang sangat penting bagi Jepang.
Selanjutnya: Cadangan devisa Februari tertinggi sepanjang sejarah, begini pandangan ekonom
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News