kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.715   30,00   0,18%
  • IDX 8.367   -24,72   -0,29%
  • KOMPAS100 1.159   -1,24   -0,11%
  • LQ45 843   -2,18   -0,26%
  • ISSI 291   1,30   0,45%
  • IDX30 442   -1,53   -0,35%
  • IDXHIDIV20 510   -0,87   -0,17%
  • IDX80 130   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 138   0,07   0,05%
  • IDXQ30 140   -0,19   -0,13%

Menakar Ambisi Indonesia Bebas Impor Solar Lewat Biodiesel


Selasa, 11 November 2025 / 18:53 WIB
Menakar Ambisi Indonesia Bebas Impor Solar Lewat Biodiesel
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Indonesia ditargetkan dapat bebas dari impor solar jika mencapai biodiesel 50% (B50) pada tahun 2026


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menargetkan dapat terbebas dari impor solar melalui mandatori biodiesel atau kebijakan pemerintah yang mewajibakan campuran bahan bakar nabati (dalam hal ini yang berasal dari sawit) ke dalam bahan bakar diesel konvensional, yaitu solar.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Indonesia ditargetkan dapat bebas dari impor solar jika mencapai biodiesel 50% (B50) pada tahun 2026. B50 merupakan bahan bakar solar yang mengandung 50% minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO).

"Insyaallah kalau clear maka kita akan dorong (tahun depan) ke B50. Kalau B50 maka tidak lagi kita lakukan impor solar. Selesailah para importer solar di 2025," kata Bahlil dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR di gedung Parlemen Senayan, Selasa (11/11/2025).

Dalam paparannya, Bahlil menyebut program biodiesel dimulai dari tahun 2016, yaitu B10 (10% kadar CPO) dengan target awal, salah satunya untuk menaikan harga CPO di dalam negeri.

 Baca Juga: Bahlil Sebut 45.000 Sumur Rakyat Bakal Tambah Produksi Minyak Mulai Desember 2025

"Kita punya program biodiesel itu kan B10 dari 2016. Sekarang kita sudah di B20, sampai B40. Dulu itu ada alasan kenapa kita membuat ini," tambah Bahlil.

Target pertama adalah menurut Bahlil adalah agar dapat menaikan harga sawit yang saat itu sedang jatuh. Kemudian untuk menjaga harga jual sawit petani dan untuk membuat CPO dan Fatty Acid Methyl Ester (FAME).

"Nah sekarang kita untuk solar, insyaallah roadmap-nya di 2025 tinggal tunggu. Sekarang lagi diuji (B50) di mesin, di kapal, di alat-alat berat, di kereta. Di semester kedua 2025 hasil ujiannya selesai, hasil lab dari tesnya," ungkap Bahlil.

Sebagai gambaran, dalam catatan dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM berikut pemanfaatan biodiesel dari tahun ke tahun:
1. Tahun 2020: B30, 8,4 juta kiloliter (kL) biodiesel.

2. Tahun 2021: B30, 9,3 juta kiloliter (kL) biodiesel.

3. Tahun 2022: B30, 10,44 juta kiloliter (kL) biodiesel.

4. Tahun 2023: B35, 12,28 juta kiloliter (kL) biodiesel.

5. Tahun 2024: B35, 13,15 juta kiloliter (kL) biodiesel.

6. Tahun 2025: B40, 15,6 juta kiloliter (kL) biodiesel.

7. Tahun 2025: B50, estimasi 19-20,1 juta kiloliter (kL) biodiesel.

Khusus untuk tahun ini, Bahlil menyebut impor minyak solar diperkirakan masih berada di angka 4,9 juta kiloliter atau setara 10,58% dari total kebutuhan nasional.

Dengan jalannya B50 tahun depan, maka impor solar ini dapat ditutup dengan peningkatan penggunaan CPO menjadi 50%.

"Solar kita impor itu tinggal 4,9 juta ton kiloliter per tahun. Kenapa itu terjadi? Karena kita itu mampu melakukan transformasi ke biodiesel. Konsumsi solar per tahun 34-35 juta ton. Jadi, sekarang tinggal 4,9 juta ton kiloliter per tahun," katanya.

Adapun, untuk mengimplementasikan B50, diperlukan sekitar 19 hingga 20,1 juta kiloliter (juta KL) biodiesel per tahun.

Terkait target ini, menurut praktisi migas sekaligus Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), Hadi Ismoyo bilang target ini bisa saja tercapai.

Meski begitu, ia memberi catatan pada pemilik mesin pengguna biodiesel.

"Insya Allah bisa tercapai dengan kerja keras dari semua pihak. Memang ada sedikit kendala di mesin, namun tidak terlalu signifikan. Caranya, memang harus sesering mungkin ganti filter dan asesoris lain yang bersinggungan dengan contact fluida-nya," ungkap Ismoyo soal potensi kendala pengguna Biodiesel.

Senada, Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung menyebut bahwa konsumsi solar di dalam negeri adalah dikisaran 39-40 juta kiloliter per tahun.

Dari total konsumsi ini, 50% dipenuhi dari impor, sisanya dari produksi dalam negeri. Artinya, sekitar 20 juta kiloliter solar sebelum adanya biodiesl dipenuhi dari impor.

"Target pemerintah adalah nol impor solar fosil dengan menggantikan solar fosil impor dengan biodiesel sawit atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sawit," kata Tungkot.

Lebih detail, dengan mandatori biodiesel B50 berarti sumber penyediaan solar 40 juta kl tersebut dipenuhi dari biodiesel sawit domestik 20 juta kl dan dari solar fosil produksi domestik 20 juta ton. Sehingga tahun 2026 otomatis impor solar Indonesia sudah nol (0 persen).

Adapun, soal pertimbangan penggunaan pada mesin, Tungkot bilang penggunaan biodiesel untuk mesin-mesin kendaraan maupun mesin tambang bukan hal yang baru.

"Pengalaman Indonesia sejak B10 sampai B40 tahun ini tidak ada masalah. Dan saya yakin untuk B50 juga tak masalah. Malah penggunaan B50 pada mesin-mesin dapat mengurangi emisi karbon," ungkap dia.

Sebagai tambahan, saat ini biodiesel terus dites pada bagian kadar air dari implementasi pencampuran biodiesel diberbagai jenis mesin.

Bila ini bisa diperbaiki, maka pemerintah akan melanjutkan pada campuran biodiesel 50% atau B50 tepatnya pada pertengahan tahun 2026 mendatang.

Adapun khusus untuk B40, terdapat anggaran subsidi untuk jenis mesin pengguna biodiesel yang masuk dalam sektor Public Service Obligation (Kewajiban Pelayanan Publik) yang mencapai Rp 35,5 triliun. 

Baca Juga: Kementerian ESDM Gelontorkan Rp 4,4 Triliun untuk PLN pada Tahun 2025

Selanjutnya: Langkah Strategis KBank di Bank Maspion, Kepemilikan Bertambah, Free Float Tercapai

Menarik Dibaca: 9 Daftar Jus Penambah Berat Badan, Jus Pisang Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×