kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menanti sosok Dirut Pertamina pilihan Menteri BUMN


Senin, 03 November 2014 / 10:07 WIB
Menanti sosok Dirut Pertamina pilihan Menteri BUMN
ILUSTRASI. Pembangunan kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) oleh Wika Gedung (WEGE) di IKN, Jumat (17/3/2023).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sampai saat ini pemerintah belum juga menunjuk dan mengumumkan Direktur Utama PT Pertamina. Padahal, terhitung 31 Oktober lalu Plt Dirut Pertamina Muhammad Husein telah memasuk usia pensiun. 

Siapa sosok yang bakal menempati posisi strategis ini sampai saat ini masih teka-teki. Santer terdengar kabar bahwa Menteri BUMN Rini Soemarno bakal menunjuk kakaknya Ari Soemarno untuk menempati posisi Dirut Pertamina. 

Tapi, Ekonom Dahniz Anzara Simanjuta menilai Rini  tidak akan mengambil kebijakan tersebut. "Dirinya tidak mungkin nekat. Tapi bisa saja mengangkat orang-orang dekat seperti Raden Priyono. Tetapi bila itu dilakukan terang Pertamina berpotensi menjadi bancakan," katanya, Minggu (2/10) kemarin.

Menurutnya, cita-cita mewujudkan Pertamina sebagai BUMN berkelas internasional bakal sulit tercapai. Jika posisi Dirut Pertamina didikuasi kelompok tertentu. 

"Tidak penting dari internal atau dari eksternal, yang paling penting adalah punya komitmen untuk mendorong Pertamina menjadi BUMN berkelas international dan mengelola pertamina lebih transparan dan akuntabel, bersih dari praktik pemerasan dari penguasa," paparnya. 

Dahnil menegaskan sosok Dirut Pertamina arus memiliki rekam jejak bersih, dan bebas dari vested interest dari kelompok mana pun, karena pertamina selama ini masih menjadi bancakan bagi penguasa.

Selain itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Transaksi Keuangan (PPATK) juga turut dilibatkan. Sebagaiman hal yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala menyeleksi menteri-menterinya.

"KPK ikut serta dalam proses seleksi Dirut tersebut, KPK bisa tersandera karena bisa jadi mereka bersih di record KPK tapi bisa jadi di aparatur hukum yang lain tidak, atau masalah lainnya. Maka ada baiknya KPK tidak terlibat dalam proses tersebut," tutupnya.

Diketahui selain Raden Priyono, sosok lain adalah Ahmad Faisal, Fredrich Siahaan dan Karyulianto digadang-gadang bakal menduduki posisi Dirut Pertamina.

Terkait munculnya nama-nama tersebut, khususnya nama Raden Priyono, Kordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas mensinyalir Priyono mengetahui sepak terjang PT Kernel Oil Pte Ltd sejak SKK Migas masih bernama BP Migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×