Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengklaim harga minyak goreng MinyaKita di pasaran mulai turun.
"Harga mahal itu tandanya warna merah. Sekarang sudah mulai oranye, artinya sudah turun. Jadi sudah bagus sekarang," kata Budi usai peluncuran Trade Expo Indonesia ke-40 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).
Budi menjelaskan, Kementerian Perdagangan memiliki platform Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) untuk memantau harga pangan setiap hari.
"Setiap hari dimonitor oleh dinas. Jadi, kalau ada daerah dengan harga mahal, kami langsung tahu. Kami pasti komunikasi dengan daerah tersebut dan cek pasokannya," ujar Budi.
Jika ditemukan wilayah dengan harga MinyaKita masih tinggi, pasokan akan segera ditambah.
Distribusi MinyaKita juga melibatkan Perum Bulog dan ID Food untuk mempercepat penyaluran ke wilayah yang membutuhkan.
"Bulog dan ID Food bekerja sama dengan produsen supaya pasokan lebih banyak. Karena mereka punya banyak distributor di daerah timur, jadi bisa lebih cepat turun," kata Budi.
Baca Juga: Mentan Amran Tegaskan Pengusaha yang Menjual Harga Pangan di Atas HET Akan Disegel
Penyebab Harga MinyaKita Masih Tinggi
Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga, sebelumnya mengungkapkan dua faktor utama yang membuat harga MinyaKita masih tinggi hingga Februari 2025.
Pertama, banyak pedagang pasar melakukan repacking atau mengemas ulang MinyaKita untuk dijual dengan harga lebih mahal.
"Disparitas harganya bisa mencapai Rp 3.000 hingga Rp 4.000 lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter," ujar Sahat dalam rapat koordinasi bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (12/2/2025).
Menurut Sahat, praktik ini terjadi karena pedagang membeli MinyaKita dalam jumlah besar, lalu mengganti kemasannya dan menaikkan harga hingga Rp 2.000 per liter.
Tonton: Harga MinyaKita Melonjak, Ini Biang Kerok yang Ditemukan Kemendag
Penyebab kedua adalah kenaikan harga crude palm oil (CPO) di pasar dunia yang turut mempengaruhi harga minyak goreng di dalam negeri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendag Klaim Harga MinyaKita Mulai Turun setelah Pasokan Diperbanyak"
Selanjutnya: Harga Pertamax-Dexlite Naik Februari 2025, Khusus BBM Ini Malah Turun
Menarik Dibaca: 4 Keuntungan Suka Bangun Pagi, Bermanfaat untuk Kesehatan lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News