Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga rata-rata MinyaKita secara nasional melonjak mencapai Rp 17.100 per liter, jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 15.700 per liter.
Kenaikan harga ini terutama terjadi di wilayah Indonesia Timur akibat kendala distribusi, sementara di Jawa dan Sumatra harga masih sesuai dengan HET.
Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan harga, MinyaKita akan kembali normal dalam waktu dua hingga tiga hari.
"Ya, dua sampai tiga hari sudah turun, sudah kembali normal," kata Budi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan pada Kamis (28/11).
Baca Juga: Mendag Upayakan Harga Kebutuhan Pokok Tak Naik Jelang Nataru 2024
Budi menjelaskan, kendala distribusi menjadi faktor utama lonjakan harga, khususnya di wilayah Papua Tengah yang mencatat harga tertinggi hingga Rp 19.000 per liter.
Di sisi lain, wilayah seperti Kepulauan Riau mencatat harga terendah sebesar Rp 15.396 per liter.
"Masalah ini memang terjadi di wilayah tertentu. Untuk itu, kami segera mengirim pasokan tambahan ke daerah-daerah yang terdampak," tegas Budi.
Meskipun ada lonjakan harga, Budi memastikan pasokan bahan baku MinyaKita tetap terjaga. Wajib pasok dalam negeri (DMO) untuk minyak goreng ini telah mencapai 150 ribu ton.
"Dari sisi pasokan tidak ada masalah, hanya distribusi yang masih terkendala," jelasnya.
Baca Juga: Harga Minyakita Melambung, Mendag Segera Panggil Distributor
Intervensi di 32 Daerah Prioritas
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Kemendag Bambang Wisnubroto mengungkapkan bahwa harga MinyaKita telah tembus Rp 18.000 per liter di 32 kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Manokwari Selatan dan Kota Bitung yang mengalami kenaikan harga lebih dari 5%.
"Ada 32 daerah prioritas intervensi harga. IPH (Indeks Perkembangan Harga) naik signifikan, dan harga di beberapa wilayah di atas Rp 18.000 per liter," kata Bambang dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (18/11).
Menurut data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, harga rata-rata nasional MinyaKita per 26 November 2024 mencapai Rp 17.100 per liter.
Baca Juga: Naik Diatas HET, Harga MinyaKita Capai Rp 18.000/liter di 32 Daerah
Selain itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ada 188 daerah yang mengalami kenaikan harga minyak goreng, baik premium, curah, maupun MinyaKita.
“Minyak goreng curah mengalami kenaikan di 146 kabupaten/kota, MinyaKita di 82 kabupaten/kota, dan minyak premium di 79 kabupaten/kota,” ujar Bambang.
Dengan upaya penambahan pasokan dan perbaikan distribusi, Kemendag optimistis harga MinyaKita dapat segera kembali sesuai HET dalam beberapa hari mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News