kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Mendag Majid Sebut Pertemuan di Al Ula Sejarah Baru Hubungan Dagang RI-Arab Saudi


Senin, 23 Januari 2023 / 07:23 WIB
Mendag Majid Sebut Pertemuan di Al Ula Sejarah Baru Hubungan Dagang RI-Arab Saudi
ILUSTRASI. Mendag Arab Saudi HE Dr Majid bin Abdullah Al-Qasabi bersama Zulkifli Hasan (Zulhas)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Arab Saudi HE Dr Majid bin Abdullah Al-Qasabi menilai pertemuan bilateral Arab Saudi-Indonesia di Al Ula pada Minggu (22/1) sebagai pertemuan bersejarah.

Hal ini sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja hubungan perdagangan sebelumnya. Untuk pertama kalinya, Kerajaan Arab Saudi menjamu pejabat setingkat menteri di Al Ula. Mendag RI Zulkifli Hasan mendapatkan kehormatan tersebut, hingga disopiri langsung Mendag Saudi ke lokasi pertemuan bilateral.=

Mendag Arab Saudi HE Dr Majid bin Abdullah Al-Qasabi mengambil alih kemudi kendaraan Toyota Lexus LX570S warna abu-abu miliknya untuk mengantar secara khusus Mendag RI Zulkifli Hasan.

Bersama rombongan kementerian masing-masing negara, keduanya bertolak dari Madinah menuju Al Ula untuk melaksanakan pertemuan bilateral yang membahas masa depan kerjasama perdagangan kedua negara.

“Ini tamu spesial, sebagai penghormatan dan rasa bahagia atas kedatangan saudara dan sahabat, saya akan menyetir sendiri ke Al Ula,” kata Majid Al-Qasabi dalalm keterangannya, Minggu (22/1).

Baca Juga: Kunjungan ke Arab Saudi, Mendag Jajaki Kerja Sama Peningkatan Ekspor Produk UKM

Al Ula adalah kota bagian dari Provinsi Madinah, Arab Saudi, merupakan jalur perdagangan kuno yang menghubungkan negeri Arab hingga ke Syam, saat ini mencakup Syiria, Palestina, Yordania hingga Lebanon.

Mendag Majid Al-Qasabi menyetir sendiri menuju wilayah perbukitan berbatu itu sambil berbincang akrab bersama Zulhas. “Ini pertemuan bersejarah yang sangat penting untuk Arab Saudi dan Indonesia. Untuk pertama kalinya kami menjamu pejabat setingkat menteri di Al Ula. Ini sesuai dengan harapan Pangeran Muhammad Bin Salman untuk mengembangkan wilayah Al Ula menjadi daerah pariwisata,” ujarnya.

Zulhas sendiri merasa tersanjung mendapatkan penghormatan yang luar biasa dari Mendag Majid Al-Qasabi.

“Alhamdulillah, kita sudah sampai di Al Ula. Ini tempat yang begitu indah. Subhanallah. Lantaran berteman dengan Menteri Perdagangan Arab Saudi, Dr. Majid, sahabat saya, sampai disopiri sendiri. Tadi bahkan terbang dari Jeddah ke Madinah menggunakan pesawat pribadi milik beliau. Semoga persaudaraan ini berdampak pada kerjasama Indonesia dengan Arab Saudi yang jauh lebih baik di kemudian hari,” ungkap Zulhas.

Setibanya di Al Ula, rombongan diajak Mendag Saudi untuk melihat-lihat Al Ula sebelum menuju lokasi pertemuan. Al Ula adalah nama sebuah kota di Arab Saudi yang terletak 300 km di sebelah utara Madinah, 4 jam dari Masjid Nabawi.

Dulunya, Al Ula adalah ibu kota Lihyanites Kuno (Dedanites). Di kota ini terdapat Mada'in Saleh yaitu situs arkeologi yang dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu oleh orang-orang Nabatean, dan diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Komitmen Kerja Sama Perdagangan

Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Tegaskan Komitmen Turunkan Harga Kedelai

Pertemuan bilateral dengan Mendag Arab Saudi yang membicarakan peningkatan hubungan dagang Indonesia dengan Arab Saudi di Al Ula berlangsung sekitar tiga jam. Dalam pertemuan penting dan bersejarah tersebut, masing-masing pihak menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerjasama perdagangan.

“Sesuai perintah Pangeran MBS, hubungan dagang dengan Indonesia perlu ditingkatkan. Kedekatan Saudi dengan Indonesia adalah modal penting yang harus berimplikasi pada keuntungan ekonomi kedua negara,” kata Mendag Saudi.

“Selama ini kami cukup malu kerja sama dengan Indonesia belum maksimal. Akan kami perbaiki ke depan,” Sambungnya.

Senada dengan pernyataan Mendag Saudi, Mendag Zulhas juga menegaskan keinginan pemerintah Indonesia untuk semakin memperkuat kerjasama dagang kedua negara.

Pada tahun 2022, neraca perdagangan RI-Saudi mencapai US$ 7 miliar. Masih defisit US$ 3 miliar. Tetapi jika dikurangi sektor minyak dan gas, neraca perdagangan RI-Saudi surplus US$ 1 miliar.

Menurut Zulhas, saat ini komitmen dan harapan pemerintah Indonesia adalah memperkuat aspek ekspor. Di samping itu, Indonesia juga ingin menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu pasar utama produk-produk dari industri dan UMKM Indonesia, di antaranya dengan membangun pusat ritel modern di di Saudi.

“Dengan adanya gerai modern di Arab Saudi, maka upaya pelaku UKM untuk memasarkan produknya akan semakin mudah. Ini tentunya akan mendorong kinerja ekspor nasional,” jelas Mendag.

Baca Juga: Mendag Zulkifli: Sinergi Ritel Modern, Lokapasar & Perbankan Jadi Kunci Kemajuan UMKM

Usai pertemuan bilateral di Al Ula, rombongan Mendag Zulhas kembali bertolak ke Jeddah. Minggu malam Mendag yang juga Ketua Umum PAN itu akan menuju Diryah Historal District untuk acara jamuan makan malam dengan Mendag Arab Saudi dan pejabat Kerajaan Arab Saudi lainnya.

Hari Senin (23/1) Zulhas dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke kantor Saudi Food and Drug Authority (SFDA) di kawasan Al Hittin. Di sana mereka akan menggelar pertemuan dengan Executive President SFDA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×