Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah akhirnya sepakat membuka pembatasan keran impor kedelai. Keputusan tersebut diambil setelah menggelar rapat di Kantor Wakil Presiden Boediono, Selasa (3/9).
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, dalam rapat yang berlangsung sekitar 1,5 jam tersebut, pemerintah akhirnya sepakat dan memutuskan agar impor kedelai lebih terbuka.
"Jadi nanti untuk kedelai kita akan lebih buka impornya. Jadi tidak ada lagi pembatasan-pembatasan," ujar Gita usai mengikuti rapat.
Menurut Gita, dengan tidak dibatasi impor kedelai, maka diharapkan tidak ada pasokan kedelai dalam negeri tidak berkurang. Alhasil, harga kedelai diharapkan tidak melonjak seperti terjadi saat ini, yang membuat para pedagang tahu dan tempe kesulitan mencari pasokan bahan baku.
Namun sayang, Gita enggan menjelaskan lebih lanjut soal teknis implementasi pembukaan impor kedelai ini. "Nanti kita akan gelar konferensi pers di Kementerian Perdagangan," elaknya.
Gita menambahkan, dalam rapat tersebut, Kemendag juga telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian dan Peraturan Menteri Perdagangan terkait impor produk-produk hortikultura dan daging sapi. "Hortikultura dan daging sapi sudah kami keluarkan Permentan dan Permendagnya," katanya.
Hadir dalam pertemuan tersebut selain Gita adalah, Menteri Koordinator Ekonomi Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Chatib Basari, Menteri Pertanian Suswono, Kepala Bulog Sutarto Alimoeso, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang P.S Brodjonegoro, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto dan sejumlah petinggi negara lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News