kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendulang pembeli lewat adu bakat televisi


Rabu, 06 Maret 2013 / 16:37 WIB
ILUSTRASI. Apple resmi umumkan MacBook Pro terbaru, berikut penampakan, spesifikasi dan harganya


Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Imanuel Alexander

JAKARTA. Apakah Anda suka menonton X-Factor Indonesia? Anda penggemar Fatin Shidqia Lubis atau Agus Hafiluddin? Atau Anda justru mengamati gelas minum para juri dan tulisan di depan mereka: Cross? Benar. Produsen Cross, Aries Indo Global memang memilih acara adu bakat di layar kaca untuk mendongkrak brand awareness mereka.

Sebagai pendatang yang relatif baru – Cross mulai dipasarkan tahun 2009 – sejak awal mereka membidik ajang adu bakat. Awalnya, mereka menjadi sponsor Indonesian Idol di RCTI, kini Cross mensponsori X-Factor Indonesia di stasiun televisi yang sama.

Direktur Pemasaran Cross Mobile Phone, Janto Djojo, menuturkan, menjadi sponsorship pada dua ajang tersebut memang merupakan strategi perusahaan. Dua ajang itu dipilih karena merupakan program televisi yang memiliki peringkat tinggi alias banyak ditonton.

Harapan Janto, dampak yang dihasilkan dari nampang di sini lebih terasa ketimbang berpromosi atau beriklan di media cetak atau elektronik. “Kami memilih menjadi sponsor ajang ini karena sekali pukul dapat banyak, dan efek terhadap merek menjadi lebih besar,” katanya.

Strategi itu terbukti tepat ketika Cross menjadi sponsor Indonesian Idol tahun lalu. Soalnya, pamor Cross langsung terdongkrak. Lembaga riset International Data Corporation (IDC) Indonesia menyebutkan, pasca Cross menjadi sponsor acara itu, penjualannya meningkat tajam dan menempati peringkat kedua terbanyak pengiriman ponsel di pasar Indonesia.

Posisi pertama diduduki oleh Nokia. Padahal, menurut Janto, sebenarnya keikutsertaan Cross di ajang Indonesian Idol tahun lalu bukan bertujuan meningkatkan penjualan. Tujuan utamanya adalah penguatan merek (branding) semata. “Waktu menjadi sponsor Indonesian Idol, kami sebenarnya mau menunjukkan bahwa Cross ini adalah sebuah handphone, itu saja,” katanya. Namun, nyatanya, sponsorship itu juga mampu meningkatkan penjualan ponsel Cross.

Karena merupakan pendatang baru di pasar ponsel Indonesia, Cross memang menyusun beberapa tahap pemasaran. Untuk tahap awal, mereka harus memperkenalkan Cross sebagai sebuah merek handphone.

Promosi ponsel pintar

Setelah itu, Cross mulai memberitahukan varian produk yang ditawarkannya. Seperti pada ajang X Factor tahun ini, Cross ingin mengampanyekan ponsel pintar mereka kepada publik. “Selain itu kami juga ingin menguatkan citra Cross sebagai produk ponsel lokal,” katanya Menurut Janto, ada tiga alasan Cross ajang adu bakat di televisi.

Pertama, pemirsanya sangat luas, mulai anak-anak hingga dewasa. Kedua, acara itu bersifat ajang prestasi dan sejalan dengan filosofi Cross yang mengutamakan prestasi. Ketiga, ada komitmen pengelola program televisi. Kata Janto, pemilik program X-Factor memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan acara tersebut. Alhasil, acara tersebut menjadi menarik dan disukai penonton. “Saya sudah keluarkan uang banyak, kalau penyelanggaranya tidak serius bisa percuma,” kata dia.

Ke depan, Cross masih berminat menjadi sponsor pada ajang adu bakat sejenis. Maklum, masih ada beberapa tahapan pemasaran lagi yang ingin dicapai oleh Cross. Janto bilang, tahapan selanjutnya, Cross ingin seperti produsen ponsel Samsung di Korea. “Kalau orang melihat handphone maka akan terlintas Cross,” tandasnya.

Sementara ajang X-Factor tahun ini, khusus dimanfaatkan Cross untuk menguatkan citranya sebagai produsen ponsel pintar di Indonesia. Upaya ini sejalan dengan strategi ekspansi yang baru saja meluncurkan ponsel pintar Andromeda A7 berbasiskan sistem operasi Android tahun lalu.

Nah, tahun ini, Cross juga berencana melansir ponsel Android penerus seri A7, yakni Andromeda A7S. Rencananya, smartphone anyar itu akan diluncurkan bulan Maret ini. Sebagai tahap awal, ponsel dengan banderol harga berkisar Rp 1,2 juta ini diproduksi sebanyak 100.000 unit. Kehadiran produk baru ini diharapkan bisa meningkatkan kontribusi penjualan ponsel pintar Cross.

Pasalnya, menurut Janto, saat ini, ponsel pintar berkontribusi sekitar 30% dari total penjualan ponsel Cross. Sedangkan kontributor terbesar adalah ponsel feature atau ponsel dengan fungsi utama pesan singkat (SMS) dan suara (voice). Sedangkan bertambahnya masyarakat kelas menengah dan kenaikan upah minimum regional (UMR), akan mendorong kenaikan penjualan ponsel pintar.

Untuk mendukung penjualan dan memuaskan pelanggan, Cross juga akan menambah jaringan purnajual. Saat ini, Cross memiliki lebih dari 80 gerai purnajual tersebut.

***Sumber : KONTAN MINGGUAN 23 - XVII, 2013 Manajemen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×