kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menengok proyeksi produksi emiten-emiten batubara di 2020


Minggu, 08 Desember 2019 / 16:23 WIB
Menengok proyeksi produksi emiten-emiten batubara di 2020
ILUSTRASI. Foto udara tempat penumpukan sementara batu bara yang dilakukan secara terbuka di tepi Sungai Batanghari, Muarojambi, Jambi, Rabu (20/11/2019).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri batubara masih diliputi ketidakpastian lantaran harga komoditas tersebut masih rentan tertekan. Kondisi ini mempengaruhi emiten-emiten batubara dalam menentukan produksinya di tahun depan.

Asal tahu saja, rata-rata harga batubara acuan (HBA) dari Januari-Desember 2019 hanya mencapai US$ 77,89 per ton. Padahal, di tahun lalu rata-rata HBA mencapai 98,96 per ton.

Baca Juga: Segera, ESDM lelang wilayah tambang

PT Bumi Resources Tbk menjadi salah satu perusahaan batubara yang memastikan akan tetap meningkatkan produktivitasnya. Di tahun 2020, emiten berkode BUMI tersebut membidik pertumbuhan produksi batubara sebesar 5% lebih tinggi dibandingkan proyeksi produksi tahun ini sekitar 87 juta ton-90 juta ton.

Jika mengacu pada angka tadi, maka target produksi batubara BUMI di tahun dapat mencapai 91,35 juta ton-94,5 juta ton.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menyebut, BUMI selalu berusaha meningkatkan produksi batubaranya dari tahun ke tahun. Manajemen BUMI memang belum mengumumkan realisasi produksi batubara sepanjang tahun 2019 berjalan.

Namun, perusahaan dipastikan akan tetap mengejar pertumbuhan produksi 5% di tahun depan, terlepas dari berapapun realisasi produksi batubara di tahun ini.

Produksi batubara BUMI sendiri masih akan disumbangkan oleh tambang PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. “Kami telah menginvestasikan banyak dana untuk mendorong produksi batubara hingga 100 juta ton di masa mendatang,” ungkap Dileep, Jumat (6/12).

Baca Juga: Begini strategi Adaro (ADRO) menjaga kinerja di tengah penurunan harga batubara

Sementara itu, Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga menyampaikan, ABMM menargetkan produksi batubara sekitar 15 juta ton pada tahun 2020 nanti. Angka tersebut lebih tinggi dari target produksi batubara ABMM di tahun ini yaitu sekitar 11 juta ton.

Adapun sampai kuartal tiga lalu, perusahaan telah memproduksi 8,5 juta ton batubara atau naik 19,72% (yoy).

Manajemen ABMM sebenarnya sudah memiliki gambaran produksi batubara hingga lima tahun ke depan. Namun, Adrian belum bisa menjelaskan proyeksi produksi batubara perusahaan lebih rinci.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×