Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini
Menurutnya, penting bagi perusahaan ini untuk menetapkan target produksi batubara secara jangka panjang. “Kalau target sudah ditetapkan jauh-jauh hari, kami bisa menyiapkan alat-alat tambang yang dibutuhkan lebih cepat,” ungkap dia, Jumat (8/12).
PT Indika Energy Tbk (INDY) untuk sementara belum menentukan target produksi batubara di tahun depan.
Baca Juga: Kewenangan pemurnian mineral bakal dialihkan ke Kemenperin, ini respons ESDM
“Terkait target produksi saat ini masih dalam diskusi dan menunggu persetujuan Rencana Kerja Anggaran Biaya Tahunan (RKAB) 2020,” kata Head of Corporate Communication INDY Leonardus Herwindo, akhir pekan lalu.
Ia berpendapat, penetapan target produksi batubara tergantung dari banyak faktor. Yang paling utama adalah kondisi pasar baik di dalam maupun luar negeri serta faktor teknis seperti kondisi tambang.
Sebagaimana diketahui, tahun ini INDY menargetkan produksi batubara sebesar 34 juta ton dari tambang PT Kideco Jaya Agung dan 1,5 juta ton dari tambang PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU). Per Oktober lalu, produksi batubara dari Kideco telah mencapai 28,7 juta ton sementara MUTU telah memproduksi 1,3 juta ton batubara.
Setali tiga uang, Sekretaris Perusahaan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) Sudin Sudirman bilang, kepastian target produksi batubara GEMS masih harus menunggu persetujuaan RKAB. Namun, pihaknya mengisyaratkan adanya kenaikan target produksi batubara di tahun depan.
Di tahun ini, GEMS menargetkan mampu memproduksi sekitar 30 juta ton batubara. Sementara realisasi produksi hingga September lalu sudah mencapai 20,7 juta ton.
Berapapun target produksi batubara nantinya, GEMS akan berupaya menjaga kepercayaan dengan para pelanggan sesuai kontrak yang berlaku. Perusahaan pun berusaha mempertahankan pangsa pasar utama yang berada di Indonesia, China, dan India. “Kami juga mencari pasar baru di Korea Selatan, Vietnam, Malaysia, dan lainnya,” tambah Sudin, Jumat lalu.
Baca Juga: ABM Investama (ABMM) Incar produksi batubara 15 juta ton di 2020
Sebelumnya, PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) memperkirakan produksi batubaranya di tahun depan berada di kisaran 4—5 juta ton. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan target produksi di tahun ini sekitar 5 juta ton. Adapun di kuartal tiga lalu, produksi batubara TOBA tercatat sebesar 3,3 juta ton atau turun 17,5% (yoy).
“Kalau harga batubaranya turun lagi, kami genjot produksi sampai 4 juta ton. Kalau membaik, kami naikkan sampai 5 juta ton,” kata Direktur TOBA Pandu Patria Sjahrir, Rabu (4/12) lalu.
Di samping kondisi harga batubara yang dianggap kurang stabil, alasan TOBA tidak pasang target produksi muluk-muluk dikarenakan perusahaan sedang menggarap sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News