kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengembangkan bisnis kopi lewat jaringan minimarket


Jumat, 30 Agustus 2019 / 19:46 WIB
Mengembangkan bisnis kopi lewat jaringan minimarket


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target pasar yang sangat besar dan diterima di semua kalangan usia membuat pasar kopi masih menjadi primadona di kalangan pebisnis. Hal tersebut terlihat dari maraknya gerai-gerai kopi dan ekspansi yang terus dilakukan para pebisnis.

Salah satunya PT Indomarco Prismatama menggandeng PT Inti Idola Anugerah yang membuka gerai kopi di gerai Indomaret dengan brand Point Coffee. Marketing Communication Executive Director Indomarco Prismatama Gondo Sudjoni menyebutkan, kerjasama tersebut telah terjalin sejak 2016.

"Karena gaya hidup milenial yang suka menghabiskan waktu di kafe sehingga kehadiran Point Coffee diharapkan mampu memenuhi gaya hidup saat ini," ujarnya di Jakarta, Jumat (30/8).

Baca Juga: Sudah 90% transaksi lewat digital, Mandiri perkuat transaksi elektronik lewat kopi

Gondo mengatakan, saat ini Point Coffee sendiri tersebar di sekitar 200 gerai Indomaret di Jabodetabek, Bandung, dan Medan.

Skema dari kerjasama tersebut adalah PT Inti Idola Anugerah menyewa tempat di dalam gerai Indomaret. "Jadi kami lihat kalau ada ruang kosong yang bisa kami tawarkan," lanjutnya.

Point Coffee akan menempati tempat seluas tempat 8 meter persegi - 10 meter persegi. Sayang, terkait biaya sewa Gondo tidak menyebutkannya.

Burhan Bahar, Direktur Inti Idola Anugerah menuturkan Point Coffee memang berkembang beriringan dengan penambahan gerai Indomaret. Namun, untuk lokasinya, Point Coffee melihat titik-titik strategis seperti sekitar kampus, apartemen, MRT, dan rest area.

"Itu melambangkan nama point dalam brand kami yaitu bisa ditemukan di titik strategis," katanya.

Baca Juga: Perusahaan kopi lokal tertekan pasar global dan konflik keluarga

Sebagai bisnis lifestyle, Burhan menyebut, pihaknya memang menyasar pasar kaum milenial. Data penjualan selama ini, konsumen terbesar memang dari umur 18 tahun hingga 34 tahun.

FamilyMart juga melihat peluang dari bisnis kopi. CEO FamilyMart Wirry Tjandra mengatakan, permintaan kopi sangat tinggi. "Per bulan rata-rata kami menjual 1 juta gelas," ungkapnya saat dihubungi  kontan.co.id  secara terpisah.

Asal tahu saja, FamilyMart menawarkan kopi di seluruh gerainya di 142 gerai dengan harga Rp 12.000 per gelas.

Upaya FamilyMart mendorong penjualan kopi dilakukan dengan memanfaatkan pemasaran digital. Wirry menyebutkan pihaknya baru saja meluncurkan layanan digital dengan tagline campaign 'tidak perlu antri'.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×