Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gawat. Berdasarkan laporan IT Governance USA, pada laporan tahun 2024 terdapat lebih dari 6 miliar data bocor. Dalam rangkuman serangan siber pada tahun 2024, secara global lebih dari 80% kebocoran data malah terjadi di Amerika Serikat (AS), negara paling maju dibidang teknologi dan keamanan siber.
Memperhatikan kondisi global yang kian marak kebocoran data, Anggota Komisi I DPR, Bobby Rizaldy menyatakan, Indonesia dapat belajar dari Amerika dengan banyaknya serangan siber mereka tetap tenang dan menjadi pemimpin industri teknologi dunia. Indonesia sendiri baru mengalami serangan siber di Pusat Data Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominf)o akibat ransomware Cipher Lockbit 3.0 pada pekan lalu.
“Komisi I sebagai rekan kerja Kominfo mendorong langkah kolaboratif dengan berbagai pihak. Termasuk mempelajari langkah AS dalam menangani serangan siber, jangan sampai kejadian yang sama berulang," imbuh Bobby, dalam penjelasan tertulis, Kamis (27/6).
Serangan siber merupakan hal yang biasa, bahkan dalam tahap testing dan pengembangan layanan juga didorong untuk pengetesan dari serangan siber. Namun serangan siber semakin berkembang dengan variatifnya metode peretasan. “Serangan ransomware tipe baru ini memang menjadi tantangan bagi pemilik teknologi dan layanan. Ke depan yang penting adalah lesson learn dari serangan tersebut. Besok-besok ransomware Cipher Lockbit 3.0 ya kita gunakan lagi untuk tes sistem lain sebelum digunakan," tegas Bobby.
Baca Juga: Layanan 44 Lembaga Belum Pulih
Lockbit adalah ransomware paling aktif di dunia selama tiga tahun terakhir. Menurut data firma keamanan siber Trend Micro, selama kuartal pertama 2024, sindikat yang terafiliasi dengan Lockbit menjadi pelaku serangan ransomware paling berhasil. Jumlah serangan sukses pada 217 korban.
Jauh lebih tinggi ketimbang dua sindikat di posisi kedua, 8Base dengan 78 korban, dan BlackBasta dengan 69 korban. Total, selama triwulan pertama 2024 ini, ada 1.023 korban ransomware akibat serangan dari 48 sindikat.
Pada 2022, LockBit menjadi ransomware paling sukses. Tren Micro mencatat, Lockbit sukses menyerang 147 korban, dua kali lebih banyak ketimbang geng kriminal siber yang berada di posisi kedua dan ketiga teraktif, BlackCat dengan 77 korban dan Royal dengan 71 korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News