kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.122.000   32.000   1,53%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Mengintip Teknologi Canggih Medco Cahaya Geothermal Kembangkan PLTP Ijen


Senin, 22 September 2025 / 06:00 WIB
Mengintip Teknologi Canggih Medco Cahaya Geothermal Kembangkan PLTP Ijen
ILUSTRASI. Kunjungan para tamu dari kalangan korporasi, praktisi, periset, dan pemerintah ke Medco Cahaya Geothermal lapangan Blawan, Ijen, Sabtu 20 September 2025. 


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - BONDOWOSO, PT Medco Cahaya Geothermal di lapangan Blawan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, menyambut kedatangan para tamu dari berbagai kalangan pada Sabtu (20/9). Kunjungan ini merupakan kelanjutan dari konferensi Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 yang digelar pada 17-19 September lalu di Jakarta. 

Para tamu datang dari berbagai kalangan seperti perusahaan geotermal dan kontraktor, perusahaan riset, konsultan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam kesempatan ini, para tamu bisa melihat fasilitas, operasional, dan inovasi yang diterapkan di pembangkit Ijen. 

"Kunjungan ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kami untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman," ujar General Manager Medco Cahaya Geothermal, Novianto. 

Dia menjelaskan, MCG memiliki sejumlah portofolio geotermal. Ada dua yang berproduksi di Jawa Timur dan Sumatera. Selain itu ada dua lainnya dalam tahap eksplorasi di Sumatera Barat (Geotermal Bonjol) dan Sumatera Utara (Geotermal Samosir).

Menurut dia, geotermal bukan hanya sumber daya energi yang berkembang, tetapi juga bermanfaat untuk mengurangkan emisi karbon  dan mendukung transisi energi global. Indonesia diberkati dengan potensi geotermal terbesar di dunia, termasuk geotermal di Kawah Ijen.

Dalam pengembangannya, MCG berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Visi tersebut seimbang dalam tiga aspek. Pertama, produksi energi bersih terbarukan. Kedua, tanggung jawab pengelolaan lingkungan. Ketiga, mempertahankan harmoni dengan komunitas lokal. 

"Mari kita belajar dari satu sama lain dan memiliki relasi yang lebih kuat untuk masa depan energi berkembang," kata dia.

Mauliate Agustinus H. Sihotang, Manager New Opportunity & Technical Support PT Supreme Energy mengatakan, kedatangan timnya bertujuan melihat dan mempelajari teknologi yang digunakan, mengingat pembangkit geotermal di Ijen adalah yang pertama menggunakan teknologi binary

Selain itu, dia juga melihat langsung bahwa pembangkit listrik tenaga panas bumi bisa berdampingan dengan baik tanpa merusak alam. Ini diperlihatkan dari pariwisata Gunung Ijen yang terjaga baik serta usaha membangun sosial ekonomi masyarakat sekitar. 

Teknologi binary 

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen resmi memasuki fase Commercial Operation Date (COD) pada 7 Februari 2025, dengan kapasitas awal 35 MW dari total kapasitas yang direncanakan sebesar 110 MW. Sebagai fasilitas panas bumi pertama di Jawa Timur, listrik yang dihasilkan disalurkan ke jaringan Jawa melalui Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau power purchase agreement (PPA) selama 30 tahun.

Proyek ini didukung oleh 83 menara transmisi dan jalur transmisi 150 kV, yang diharapkan dapat meningkatkan stabilitas sistem kelistrikan Jawa-Bali serta memasok listrik untuk sekitar 85.000 rumah tangga.

MCG merupakan perusahaan patungan antara PT Medco Power Indonesia dan PT Ormat Technologies Inc. Medco Power sepenuhnya dimiliki oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)/MedcoEnergi. Bergerak di bidang IPP dan O&M, Medco Power memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas bruto lebih dari 3,3 GW di 18 lokasi di Indonesia

MCG menyebut, pembangkit Ijen adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi teknologi binary dua fase (two-phase binary).

Endang Juliana, Operation Manager di MCG menjelaskan, teknologi ini merupakan proses pemanasan bertingkat di mana hasil temuan panas bumi tidak langsung menyentuh turbin penghasil listrik. Umumnya, pada PLTP konvensional, hanya uap panas (steam) bertemperatur tinggi (high enthalpy) saja yang digunakan untuk memutar turbin penghasil listrik. 

Teknologi two-phase binary ini memungkinkan hasil temuan panas bumi, meskipun bertemperatur lebih rendah (low enthalpy) tetap bisa digunakan. Dengan begitu, penggunaan sumber daya lebih efisien. Dari hasil pengeboran 2.500-2.900 meter kedalaman ukur (MKU), bisa ditemukan steam high enthalpy sampai 290°C dan low sekitar di bawah 150°C.

Dalam proses produksi, MCG memisahkan steam dengan air panas (brine) sebagai dua sumber pemanas. Keduanya tidak langsung menggerakkan turbin, tetapi digunakan untuk mengolah penukaran panas (heat exchange) multifluid, yang pada akhirnya menggerakkan turbin. Dari turbin, listrik dihasilkan.    

Cara ini bukan hanya memungkinkan lebih banyak sumber digunakan, tetapi juga menjaga pipa dan turbin dari kerusakan. Endang bilang, dari berbagai study, ditemukan efisiensi pembangkitan listrik dengan teknologi binary mencapai 20%, lebih tinggi dibanding PLTP konvensional di 18%.  

Selain itu, geothermal fluid yang sudah diambil keluar, bisa dikembalikan lagi ke dalam perut bumi untuk menjadi sumber panas bumi yang baru alias terbarukan (renewable). 

"Dengan proses tertutup ini, tidak ada CO2 yang terbuang. Jadi bisa dikatakan, zero CO2 emission," ujar dia. Hal ini mendukung komitmen pemerintah untuk menggunakan sumber energi yang lebih bersih. 

Keunggulan teknologi ini juga, menurut Endang, adalah proses sinkronisasi untuk masuk ke jaringan listrik lebih pendek, yaitu hanya 10 hingga 15 menit saja. 

Seluruh proses ini dipantau dari controlling room atau ruang pengawasan, sehingga jika ada kendala bisa teratasi lebih cepat. 

Binaan MCG

Selain memperlihatkan fasilitas dan inovasi pengembangan geotermal, MCG juga menunjukkan kegiatan sosial yang turut mendorong perekonomian desa di sekitarnya.

Salah satunya adalah mengembangkan produk teh berbahan baku jahe-pandan (japan) dengan melibatkan ibu-ibu PKK di Desa Kaligedang. 

Azis Syaiful Anwar, External Relation MCG menjelaskan, MCG membantu proses produksi, pengemasan, serta mengajarkan proses pemasaran kepada ibu-ibu PKK Desa Kaligedang yang lokasinya sekitar 20 menit dari PLTP Ijen. "Jadi bukan cuma geotermal, kita juga harus ada program yang bermanfaat untuk masyarakat dan mereka juga senang bekerja sama dengan kita," kata Azis. 

Sandy Fitrianti, salah satu anggota PKK Desa Kaligedang mengaku kehadiran MCG sangat membantu dalam pengembangan produk. Sebagian besar produk diorder dari MCG dan dijual kepada masyarakat sekitar. Mereka juga memasarkan ke marketplace. Dalam sebulan, ibu PKK Kaligedang bisa memproses 100 pieces pesanan teh jahe pandan. 

Selanjutnya: Menkeu Kucurkan Rp 200 Triliun ke Bank: Cermati Risiko & Peluangnya!

Menarik Dibaca: 5 Jenis Intimasi Selain Seks yang Bikin Hubungan Makin Kuat dan Langgeng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×