Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu lalu, lembaga market intellegence, Canalys merilis hasil laporan penjualan pasar ponsel pintar (smartphone) di Indonesia. Berdasarkan rilis tersebut, Oppo tercatat telah merengkuh penguasaan pasar sebesar 23% per kuartal III 2019. Hal ini menjadikan Oppo sebagai brand ponsel pintar dengan porsi penguasaan pasar terbesar dibanding brand ponsel pintar lain seperti misalnya Xiaomi (22%), Samsung (21%) dan Vivo (11%).
Tidak hanya itu, laporan yang sama juga menyebutkan pengapalan ponsel atau sell-in-shipment Oppo tumbuh 43% secara tahunan atau year-on-year (yoy) sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.
Baca Juga: Tekan biaya untuk bersaing dengan produsen ponsel murah, Samsung produksi di China
Public Relations Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto mengatakan, penjualan Oppo ditopang oleh penjualan ponsel A Series 2020, yakni A5 2020 dan A9 2020. Menurut Aryo, kedua ponsel tersebut saat ini memiliki kontribusi sebanyak 25%-30% dalam total penjualan Oppo di Indonesia.
Menurut Aryo, pasar ponsel pintar tahun ini sebenarnya masih cenderung lesu. “Mungkin stagnansi terjadi karena terlalu banyaknya produk serupa yang membanjiri pasar, satu sama lain tidak ada perbedaan,” kata Aryo kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11).
Baca Juga: Pengiriman smartphone di Indonesia naik, merek China masih mendominasi
Padahal, Aryo menilai gairah pasar ponsel pintar sangat dipengaruhi oleh kehadiran teknologi dan fitur-fitur baru. Oleh karenanya, Oppo Indonesia mencoba menyiasati hal ini dengan cara menghadirkan berbagai teknologi ataupun fitur-fitur baru seperti misalnya kamera dengan teknologi dan fitur terbaru serta RAM dengan ukuran yang besar.
Selain itu, Aryo juga menilai bahwa komunikasi mengenai keunggulan dari sisi produk juga memiliki peranan yang penting dalam penjualan. Kesimpulan ini dia peroleh dari pengalaman Oppo Indonesia ketika memasarkan A9 2020 beberapa waktu silam.
Kala itu, Oppo Indonesia lebih menonjolkan aspek keunggulan kamera yang terdapat di A9 2020. Namun demikian, respons yang diterima dari calon pembeli kurang sesuai dengan ekspektasi Oppo Indonesia.
Baca Juga: Pasar smartphone global mulai bergairah lagi, siapa juaranya?
Pada saat yang bersamaan, hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Oppo Indonesia ternyata menunjukkan bahwa konsumen lebih cenderung mengapresiasi fitur RAM ketimbang kamera. Berangkat dari temuan tersebut, Oppo kemudian mengubah strategi komunikasinya dengan lebih menonjolkan fitur RAM sebesar 8 GB yang terdapat di dalam A9 2020. “Hasilnya, A9 2020 penerimaannya menjadi jauh lebih baik pada konsumen,” kata Aryo.
Dalam hal ini, komunikasi kepada konsumen dilakukan secara masif melalui berbagai lini seperti misalnya melalui iklan, sosial media, penyelenggaraan event serta komunikasi secara langsung antara agen dengan calon pembeli. Terlepas dari pencapaian di atas, Aryo mengatakan Oppo Indonesia tidak memiliki target penjualan tertentu untuk dikejar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News