Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), entitas anak PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) memperkenalkan ekosistem bisnis pencetakan tiga dimensi (3D printing) sebagai lini bisnis teranyarnya.
Kini, AXI tengah fokus mengembangkan peluang pasar 3D printing di Indonesia melalui kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pihak pemerintahan, pelaku 3D printing, hingga komunitas.
Direktur PT Astragraphia Xprins Indonesia Teguh Santoso mengatakan, AXI optimistis bisnis baru 3D printing ini dapat menjadi peluang untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
Baca Juga: Booming Digital, Astra Graphia (ASGR) Ekspansi Bisnis Data Center
Lewat kolaborasi yang dilakukan, pihaknya berharap AXI ke depan mampu mewujudkan pasar 3D printing yang lebih besar lagi dan dapat bermanfaat bagi setiap lapisan masyarakat baik dari sektor personal, komersial, dan industri.
Untuk diketahui, AXI dipercaya oleh produsen printer 3D, Creality, sebagai distributor eksklusif dalam pemasaran dan layanan purnajual printer 3D, material, dan aksesoris Creality di seluruh wilayah di Indonesia.
"Kami masuk ke bisnis sini itu bukan semata-mata membawa barang terus mendistribusikannya, tapi kami coba membentuk ekosistem dan komunitas dari UMKM, pemerintah, hingga pelaku 3D printing service, dealer," ungkap Teguh, dalam Acara peluncuran dan talkshow ekosistem bisnis 3D printing AXI, Selasa (23/8).
Sebagai salah satu upaya untuk membangun ekosistem bisnis 3D Printing AXI memiliki portal web 3D Printing (http://www.3dprintingsolution.id) sebagai wadah interaksi antar pemangku kepentingan di dalam pasar 3D printing di Indonesia, yang di dalamnya memuat informasi mengenai produk dan hasil cetak, penjualan dan purnajual, hingga daftar dealer.
Saat ini, masyarakat dapat memiliki produk-produk Creality melalui dealer yang terhubung dengan AXI. AXI bersama dealer telah memasarkan produk-produk Creality yang terbagi dalam beberapa kategori, yaitu Ender series, CR series, Fully Enclosed FDM series, dan Halot series, yang ditawarkan dengan harga mulai dari sekitar Rp 2 juta.
Dengan demikian, AXI dapat menyediakan tidak hanya produk tapi juga solusi bagi pasar di Indonesia, baik untuk pengguna personal (ritel), pelaku UMKM, korporasi, hingga industri untuk menciptakan hasil cetak (printing output) tiga dimensi yang bersifat koleksi, komersil, ataupun yang dapat menunjang aktivitas bisnis.
Di samping itu, AXI juga berupaya membangun ekosistem 3D printing ini dengan sejumlah infrastruktur yang disiapkan, seperti aftersales, dan juga edukasi terkait cara penggunaan 3D printing lewat kelas-kelas yang juga disediakan oleh perusahaan.
Baca Juga: Laba Bersih Astra Graphia (ASGR) Melesat 74% di Semester Pertama 2022
Sebagai langkah awal, PT Astragraphia Xprins Indonesia akan fokus terlebih dahulu untuk menggaet pasar ritel, yang salah satunya dengan menggandeng sejumlah komunitas, seperti yang telah dilakukan AXI di pasar 2D printing selama ini.
"Ritel itu yang kemudian sangat berkembang seperti di printer biasa maupun di 3D Printing, dibantu juga sama dealer kami juga, jadi personalisasi di ritel penting untuk masuk ke market," jelas Teguh.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Printer Tri Dimensi Indonesia Erick Rudolf menilai bahwa pihaknya menyambut baik upaya AXI untuk mengembangkan bisnis 3D Printing di Indonesia secara menyeluruh. Sehingga ke depan, 3D printing ini bisa punya peluang tumbuh yang lebih pesat lagi di pasar Indonesia.
"Tidak hanya dalam hal pemasaran, tapi kami harap AXI juga dapat terlibat aktif untuk mengedukasi masyarakat secara luas agar ekosistem bisnis yang AXI bentuk dapat membawa pengaruh positif untuk pasar 3D printing di Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
