Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2023, PT Toyota Astra Motor (TAM) telah memiliki strategi bisnis yang akan dijalankan.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan mengisi kebutuhan pasar dengan tepat, terutama untuk kebutuhan mobilitas.
"Jadi tidak hanya fokus di produk, tapi juga sebagai satu paket dengan layanan juga baik penjualan dan purna jual," ujarnya kepada Kontan baru-baru ini.
Ia memberikan contoh, pihaknya memberikan banyak perbaikan atau improvement pada produknya berupa teknologi mutakhir. Hal ini termasuk teknologi elektrifikasi yang lengkap mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid (PHEV), hingga Baterry Electric Vehicle (BEV).
Tak lupa, pihaknya juga memberikan keamanan melalui Toyota Safety Sense (TSS). TSS sendiri adalah teknologi yang dikembangkan Toyota Group untuk memaksimalkan keselamatan berkendara.
Baca Juga: Pabrikan Otomotif Sambut Positif Rencana Pemberian Insentif Kendaraan Listrik
Fitur ini dilengkapi dengan teknologi kamera serta sensor laser dengan sistem kerja Pre-Consillion System, Lane Departure Alert, Automatic High-beam, dan Road Sign Assist.
"Banyak program program kami ciptakan (create) dan sesuaikan dengan tren dan kebutuhan saat ini. Tujuannya untuk memudahkan konsumen termasuk bahkan usership seperti Kinto dan banyak hal lain," sambungnya.
Sebagai informasi, Kinto merupakan program usership dari Toyota yang memungkinkan pelanggan untuk bisa menggunakan mobil dengan sistem subscription tanpa perlu mengkhawatirkan biaya-biaya lainnya, termasuk pengurusan surat-surat, asuransi, pajak, perawatan dan perbaikan kendaraan, dan lain-lainnya.
Anton melanjutkan, pihaknya tidak menyiapkan sesuatu yang spesifik untuk menghadapi isu-isu resesi ekonomi. Tetapi yang pasti, sejalan dengan komitmen Toyota untuk menghadirkan Mobility for All, pihaknya akan coba konsisten memberikan solusi-solusi mobilitas dari mulai produk, sales, dan aftersales, terbaik menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang.
Baca Juga: Pemerintah Setengah Hati Memberi Subsidi Mobil Listrik
Hal ini termasuk bertransformasi dari perusahaan mobil ke mobilitas, sehingga pandangan perusahaan bisa lebih luas.
Anton melanjutkan, pihaknya secara paralel kita juga memonitor dampak resesi ekonomi yang akan benar-benar hadir di masyarakat nantinya. Dari situ, pihaknya bisa menyesuaikan (adjust accordingly) untuk bisa mengakomodir kondisi market.
"Tapi berkaca dari perkembangan positif market di sepanjang tahun 2022 ini, kami harap untuk tetap bisa mempertahankan achievement ini ke depannya di 2023," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News