Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pesawat carter atau angkutan udara tidak berjadwal di Indonesia menurut Sekjen Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto masih mengalami kendala dalam perkembangannya.
Menurut dia, hingga kini pemerintah belum ada tindakan tegas untuk menertibkan carter komersial di wilayah dalam negeri.
“Harapannya terhadap industri pesawat carter yaitu adanya pengaturan yang lebih tegas untuk charter komersial di domestik/wilayah RI agar hanya dilakukan oleh pesawat carter dengan registrasi RI,” ungkap Bayu saat dihubungi Kontan, Selasa (20/02).
Baca Juga: Tiga Bandara AP1 Raih Penghargaan Bandara Terbaik dari INACA
Ia mengatakan pesawat-pesawat carter yang registrasi bukan di RI harusnya hanya diizinkan untuk penerbangan inbound dan outbound saja.
“Hal ini yang berlaku di negara-negara lain juga. Karena, sebelumnya ada keluhan dari operator pesawat RI menengarai adanya penerbangan carter komersial dilayani oleh pesawat-pesawat bukan registrasi RI,” ungkapnya.
Kemudian, terkait peningkatan permintaan terhadap pesawat carter di masa Pemilu atau Pilpres tahun ini, Bayu mengatakan kalaupun ada peningkatan hal tersebut tidak besar persentasenya.
“Karena bisnis carter pesawat ini kan sangat segmented. Mulai dari oil and gas, Corporate charter, air ambulance, disaster recovery, special cargo dll. Ada pertumbuhan tapi tidak sebesar pertumbuhan airlines, ya karena sangat segmented tadi,” jawabnya.
Baca Juga: Ada Tunggakan Maskapai ke Airnav, Berikut Penjelasan dari INACA
Terkait pemilu peningkatan ungkapnya terjadi hanya sementara karena dibutuhkan untuk pengangkutan kargo maupun private jet carter terhadap kepentingan partai, capres/cawapres dan caleg yang memerlukan khususnya di daerah-daerah terpencil yang tidak bisa dijangkau pesawat besar atau komersial.
Meski begitu, ia optimis industri pesawat carter di tingkat nasional juga bisa bersaing dengan pesawat komersial.
“Karena kan kelebihannya pesawat carter ini dia bisa lebih cepat dan fleksibel jadwal ya, serta privasi yang lebih dibanding naik pesawat komersial, tapi tentu harganya juga premium,” tutup Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News