Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menuju agenda demokrasi terbesar di Indonesia pada Pemilu 2024 mendatang, industri ritel menjadi langganan para partai untuk membelanjakan anggaran kampanye. Bukan hanya partai, masyarakat juga menyumbang kenaikan penjualan di industri ritel pada tahun pemilu.
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) proyeksikan penjualan industri ritel bertumbuh 30%-40% di tahun Pemilu 2024. Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah memperkirakan pertumbuhan ini terutama akan berasal dari penjualan food and beverage (F&B) serta penyewaan gedung.
"Yang paling berdampak kenaikan penjualannya itu pada F&B, karena banyak masyarakat yang membeli dan juga kebutuhan dari partai politik yang biasanya tingkat permintaannya meningkat, termasuk untuk penyewaan gedung dan hotel untuk acara partai," kata Budi, Rabu (21/9).
Baca Juga: Laju Inflasi Diperkirakan Akan Mengganggu Profitabilitas Emiten Ritel
Budihardjo menambahkan, pada hari pelaksanaan pemilu, pelaku bisnis dan mall selalu memberikan diskon untuk pengunjung yang sudah selesai memilih dengan menunjukkan jari mereka yang bercap tinta.
"Setiap tahun di hari pemilu kami selalu berikan diskon kepada pengunjung yang datang berbelanja ke mall dengan menunjukkan cap biru di jari mereka," kata Budiharjo.
Asal tahu saja agenda Pemilu 2024 mendatang adalah pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) yang dilakukan secara bersamaan. Ini diproyeksikan akan menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi dimana belanja pemilu akan berdampak pada meningkatnya permintaan akan barang dan produk ritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News