kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Menko Luhut minta investasi petrokimia digencarkan


Rabu, 02 Desember 2020 / 16:20 WIB
Menko Luhut minta investasi petrokimia digencarkan
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan mengungkapkan pengembangan industri migas akan dilakukan lewat pengembangan petrokimia.

Pemerintah melalui Pertamina, sebut Luhut telah menargetkan untuk menjadi perusahaan petrokimia terbesar di tanah air pada 2030 mendatang.

"Karena tertekan maka banyak lembaga yang memprediksi permintaan minyak tidak akan setinggi sebelumnya. Industri migas harus berkembang, kilang terpadu dan kompleks petrokimia menjadi salah satu solusinya," ujar Luhut dalam gelaran 2020 International Convention On Indonesian Upstream Oil & Gas yang diselenggarakan virtual Rabu (2/12).

Luhut melanjutkan, dengan implementasi teknologi maka produksi bahan kimia dapat dioptimalisasi seperti di petrokimia hengly dan Xinjiang. 

Baca Juga: Sri Mulyani jalankan aksi unilateral bila konsensus pajak digital gagal diputuskan

Selain itu, Saudi Aramco juga sedang mengerjakan teknologi yang disebut lebih maju dimana industri petrokimia akan menyediakan bahan untuk berbagai produk seperti plastik, film, serat, mainan, suku cadang otomotif, wadah makanan, ban dan bahkan farmasi.

Adapun, melalui Pertamina, Luhut menjelaskan produknya akan berkisar dari turunan volume tinggi, turunan pengembalian tinggi, aromatik, dan bahan kimia khusus, termasuk produk farmasi. Hal ini akan mendukung visi Indonesia untuk memiliki otonomi yang lebih luas di bidang bahan aktif farmasi.

"Sektor dengan pasar apotek dalam negeri US$ 8 miliar. 11% obat dan kebutuhan medis diimpor. Bahkan mayoritas diimpor dengan besaran US$ 1,9 miliar per tahun," pungkas Luhut.

Selanjutnya: Menteri ESDM tegaskan komitmen untuk jawab ketidakpastian industri hulu migas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×