kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko Luhut panen perdana kentang di food estate Humbang Hasundutan


Rabu, 24 Maret 2021 / 11:27 WIB
Menko Luhut panen perdana kentang di food estate Humbang Hasundutan
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Pertanian dan Menteri PUPR melakukan panen perdana tanaman kentang di kawasan lumbung pangan (food estate) Desa Ria-Ria, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Selasa (23/3).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melakukan panen perdana tanaman kentang di kawasan lumbung pangan (food estate) di Desa Ria-Ria, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Selasa (23/3).

Dalam panen perdana tersebut, Luhut pun menyebut bahwa hasil panen dari food estate tersebut sangat baik.

“Kita sudah melakukan kegiatan panen dan hari ini saya ingin memastikan langkah yang harus kita ambil ke depan. Hasil dari panen tadi menurut Pak Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian) itu di atas rata-rata nasional, jadi hasilnya sangat baik padahal itu baru panen musim tanam pertama," kata Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu (24/3).

Dia pun mengatakan, secara teori proses tanam berikutnya di lokasi yang sama akan memberikan hasil lebih baik. Untuk itu, selain bawang merah, bawang putih dan kentang, kemungkinan akan ditanam juga jagung.

Lebih lanjut dia mengatakan dirinya bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah melihat lokasi pembangunan pusat riset.

Baca Juga: Upaya Kementan mengenjot produktivitas padi di lahan Food Estate

"Kita harapkan dalam dua tahun dari sekarang pusat riset tersebut sudah bisa menghasilkan benih varietas yang cocok untuk di sini. Kami bekerja keras untuk itu, kalau ini jadi semua kita berharap tahun ini  1.000 hektare yang akan digarap. Kemudian land clearing di lahan 1.500 hektar dan kita berharap tahun depan bisa lebih dari 3.500-4.000 hektare yang telah terolah," kata Luhut.

Menurutnya, jika semua upaya dan rencana yang dicanangkan berjalan lancar maka diperkirakan pada 2024 akan ada 20.000 hektare lahan yang tergarap. Meskipun demikian, ia menyadari untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan sinergitas dan kerja sama yang baik antar semua lini.

Selain itu, Luhut juga meminta ada terobosan dan pengembangan pupuk yang bisa digunakan di wilayah lumbung pangan ini. Seperti pupuk kompos yang diolah dari bahan baku enceng gondok yang ada di Danau Toba. Pasalnya, jika pupuk ini digunakan diperkirakan bisa menggenjot hasil produksi hingga 20%.

"Itu akan kita coba di sini. Kalau bangsa ini melakukan pekerjaan secara terintegrasi untuk kepentingan seperti ini, tidak ada yang tidak mungkin, kita ini harus bangga sebagai bangsa yang bangga. Memulai sesuatu tidak ada yang langsung sempurna, pasti ada proses mencapai itu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×