kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menperin: Industri TPT harus perluas pasar ekspor


Minggu, 23 Juli 2017 / 20:42 WIB
Menperin: Industri TPT harus perluas pasar ekspor


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional perlu memperluas pasar ekspor di tengah melemahnya daya beli masyarakat. Untuk itu, pemerintah tengah berupaya membuat perjanjian kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk mendorong pertumbuhan sektor padat karya tersebut.

“Kuncinya memang kita harus negosiasi melalui bilateral agreement, karena saat ini untuk bea masuk ekspor produk tekstil Indonesia ke Amerika dikenakan 12,5%, sedangkan ke Eropa sampai 16%. Padahal ekspor Vietnam ke Amerika dan Eropa sudah 0%,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Minggu (23/7).

Menperin mengaku optimistis, industri TPT nasional mampu berdaya saing global. Pasalnya, sektor andalan ini telah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional. “Khusus untuk industri shoes and apparel sport, kita sudah melewati China. Bahkan. Di Brazil, kita sudah menguasai pasar di sana hingga 80%,” ungkapnya.

Menurut Menperin, penguatan daya saing industri TPT nasional perlu dilakukan pula dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia. “Kami bersama kementerian terkait, telah mendorong transformasi pendidikan SMK melalui vocational training,” tuturnya. Dalam hal tersebut, Kementerian Perindustrian menginisiasi program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dan industri.

“Kami telah meluncurkan program ini di beberapa provinsi, yakni Jawa Timur serta Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada pekan depan akan dilanjutkan di Jawa Barat, hingga nantinya ke Sumatera dan wilayah lainnya di Indonesia,” papar Airlangga. Pada tahun 2019, ditargetkan jumlah peserta yang akan terlibat dalam program tersebut mencapai 1 juta orang.

Upaya lain yang dilakukan Kemenperin adalah memfasilitasi peremajaan mesin dan peralatan industri TPT. Selain itu, Kemenperin tengah menggodok regulasi khusus untuk industri padat karya berorientasi ekspor, di mana akan mengatur tentang pemberian insentif fiskal berupa investment allowance. “Kami juga gencar mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri sebagai dukungan bagi pertumbuhan industri TPT nasional,” tambah Airlangga.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat berharap, perundingan perdagangan bebas khususnya dengan Uni Eropa bisa selesai pada tahun 2019. Dia meyakni, apabila perjanjian bilateral tersebut bisa terwujud, maka ekspor industri TPT nasional akan naik hingga 100 persen dalam kurun waktu empat tahun. “Hal ini juga akan menyerap tenaga kerja kita lebih banyak lagi,” ujar Ade dalam keterangan pers, Minggu (23/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×