kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menperin: Sektor riil tidak boleh terhenti


Selasa, 26 November 2013 / 17:43 WIB
Menperin: Sektor riil tidak boleh terhenti
ILUSTRASI. Relationship Manager berbincang dengan nasabah BNI Emerald di BNI Emerald Lounge, Jakarta, Senin (4/1/2021).. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.


Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kondisi makro ekonomi yang kurang baik seperti naiknya suku bunga acuan (BI rate) yang berdampak pada kenaikan lending rate, membuat perbankan menahan kredit untuk para manufaktur.

Saat ini pemerintah sedang menjalankan tight money policy atau politik uang ketat. "Itu terbukti dari para bankir yang menahan pengucuran kredit. Beberapa kawan pengusaha yang sudah menandatangi kredit (loan) juga ditunda dulu pencairannya," kata MS Hidayat di Kantornya Selasa (26/11).

"Saya hanya menghimbau bahwa riil sektor enggak boleh berhenti karena epicentrum dari pertumbuhan ekonomi ketika riil sektornya bergerak,"ujarnya. Ia berharap semoga dengan kondisi seperti ini tidak membuat perekonomian melambat dan tingkat pertumbuhan jadi turun. Baginya kalau pertembuhan ekonomi nasional turun dapat mengakibatkan banyaknya pengangguran  (unemployment). "Itu yg harus kita jaga keseimbangannya," tuturnya.

Hidayat optimistis manufaktur dapat meningkat jika pertumbuhan ekonomi Indonesia dibawah 6%. "Manufaktur masih bisa bertahan tetapi pertumbuhan ekonomi kita jangan sampai 5,6%. Itu saya takut banyak kegiatan terhenti sehingga mengakibatkan banyak pengangguran," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×