Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membeberkan sejumlah kesepakatan kerja sama di sektor pertanian usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Yordania.
Salah satu kerja sama strategis yang disepakati adalah pengembangan tanaman gandum di Indonesia. Amran menyebut kerja sama ini akan mencakup pertukaran informasi dan teknologi pertanian dengan melibatkan para ahli dari Yordania.
“Ini sangat bagus, kami akan undang ahli-ahli dari sana. Kemudian kita tukar informasi dan teknologi,” ujar Amran dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (17/4).
Baca Juga: Kemlu RI: Kerja Sama Maritim dengan China Bukan Pengakuan atas 9-Dash-Lines
Amran menilai pengembangan gandum merupakan terobosan dari pemerintahan Presiden Prabowo, mengingat Indonesia selama ini masih bergantung pada impor gandum dalam jumlah besar setiap tahunnya.
Ia mengklaim pihaknya telah melakukan studi awal untuk mengidentifikasi kecocokan iklim serta mencari bibit unggul yang bisa dibudidayakan di dalam negeri. Untuk tahap awal, tiga wilayah ditargetkan sebagai lokasi pengembangan, yaitu Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kita akan mencari lahan yang cocok. Kalau ada, bisa langsung ditindaklanjuti,” katanya.
Baca Juga: Nilai Ekspor CPO dan Turunannya Capai US$ 2,37 Miliar, Gapki Sebut Pemicunya
Selain kerja sama gandum, Amran juga menyebut bahwa Yordania menyatakan minat untuk mengimpor minyak sawit mentah (CPO) dari Indonesia. Namun demikian, ia belum merinci volume ekspor yang berpotensi dilakukan.
“Intinya, berapa pun kebutuhan mereka, kita siap,” jelasnya.
Selanjutnya: Prabowo Tunjuk Mensesneg Sebagai Jubir Presiden, Bantu Hasan Nasbi
Menarik Dibaca: Hujan Petir Melanda Daerah Ini, Berikut Prediksi Cuaca Besok (18/4) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News