Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan pihaknya menjamin masuknya daging impor secara besar-besaran masih terkontrol sehingga tidak benar jika kebijakan memasukkan komoditas ternak tersebut mengakibatkan peternak lokal tertekan.
Di sela-sela buka bersama dengan anak yatim di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (20/6), menteri menyatakan pihaknya telah menugaskan pejabat eselon II atau setara direktur di kementeriannya, untuk mengawasi satu perusahaan importir sapi.
"Setiap perusahaan, ada tiga direktur eselon II yang ikut (mengawasi)," ujar Amran.
Saat ini sebanyak 8.110 ton daging sapi impor untuk industri dijual dalam operasi pasar dengan harga Rp 70.000-Rp80.000/kg, guna menurunkan harga daging di pasaran yang mencapai Rp120.000/kg.
Namun sejumlah pihak mengkhawatirkan masuknya daging beku ke pasar dalam negeri tersebut tak terkendali sehingga akibatnya justru menekan peternak lokal.
Mentan menyatakan, kebijakan pengawasan ketat pada komoditas pangan impor yang masuk berhasil diterapkan pada jagung.
Kementan meminta importir menggelontorkan 8.110 ton daging yang dimilikinya, atau setara 47.000 sapi hidup untuk operasi pasar guna menekan harga daging sapi hingga di bawah Rp 80.000/kg saat Ramadan dan Lebaran.
Daging impor beku untuk industri yang selama ini dilarang dijual ke pasaran, saat ini diperbolehkan untuk dijual langsung, baik lewat pedagang maupun penjualan langsung dengan operasi pasar dengan harga kisaran Rp70.000-Rp80.000/kg.