Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim saat ini para pengusaha yang menjual daging di bawah Rp 80.000 per kilogram sudah memperoleh keuntungan.
Amran memberi gambaran, bila perusahaan impor menjual Rp 75.000 per kilogram maka ada keuntungan Rp 5.000 per kilogram karena modal awal sekitar Rp 70.000 per kilogram.
"Bayangkan dia jual 1.000 ton daging dengan keuntungan Rp 5.000 per kilogram maka untung totalnya Rp 5 miliar," ujarnya di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Ditengah konfrensi pers dengan awak media, Mentan langsung menanyakan satu persatu perwakilan perusahaan importir daging sapi.
"Bagaimana Pak, apakah ada yang rugi jual Rp 80.000 per kilogram. Nah gak ada kan, semua untung, besar kecilnya itu perusahaan yang tahu," terangnya.
Mentan pun membantah bahwa para importir daging sapi rugi karena menjual harga sesuai dengan keinginan pemerintah yakni Rp 80.000 per kilogram.
"Kalau ada yang bilang rugi, saya akan bilang lebih baik kuota impor bapak dikurangi," tegas Amran.
Kementerian Pertanian hari ini telah melakukan pertemuan dengan importir daging.
Hasilnya, mereka sepakat untuk melakukan operasi pasar besar-besaran dan juga memperluas sebaran operasi pasar di Indonesia.
"Kami telah bertemu para importir daging dan kami terima kasih kepada teman-teman importir. Ada 10 perusahaan ikut partisipasi operasi pasar besar-besaran, dengan sekitar 8.110 ton," pungkas Mentan. (Penulis: Pramdia Arhando Julianto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News