Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dalam dua bulan terakhir, harga ayam mengalami penurunan signifikan akibat kelebihan pasokan di pasaran. Sejumlah peternak ayam mengeluh terpaksa menanggung rugi akibat anjloknya harga ayam tersebut.
Harga ayam saat ini di tingkat peternak masih di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) Rp 17.000 per kilogram (kg).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, ia akan mendorong peningkatan harga ayam ditingkat peternak, khususnya peternak kecil. Menurutnya, saat ini Kementerian Pertanian telah berupaya mengurangi pasokan ayam dengan melakukan pengafkiran (pemusnahan) 6 juta bibit ayam.
Selain itu, Kemtan juga mendorong ekspor bibit ayam ke Myanmar agar pasokan ayam dalam negeri tidak berlebihan sehingga harga ayam kembali normal dan menguntungkan peternak serta tidak menekan konsumen. "Saya sudah mengundang 15 perusahaan pembibitan ayam untuk mengurangi pasokan bibit dengan memusnakan 6 juta ekor," ujar Amran, Selasa (6/10).
Mentan mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kondisi peternakan ayam di lapangan. Meskipun dalam dua bulan terakhir ini, harga ayam jatuh, tapi Amran mengklaim peternak masih mendapatkan keuntungan meskipun marginnya tipis. Ia mengambil contoh setelah menghitung biaya ongkos produksi di salah satu peternakan ayam di Sukabumi, Jawa Barat, masih ditemukan keuntungan sekitar Rp 2.000 per ekor.
Dalam perhitungan Amran, Peternak rakyat ini mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 16.000 per ekor ayam yang rata-rata beratnya sekitar 1 kg. Sementara peternak tersebut menjual dengan harga Rp 18.000 - Rp 19.000 per kg di pasaran. Perhitungan tersebut sudah termasuk risiko kematian selama pembibitan.
Mentan optimis, setelah adanya pemusnahan bibit ayam dan naiknya volume ekspor bibit ayam, maka ke depan harga ayam akan kembali stabil. Kendati begitu, Amran mengatakan terkait harga ayam, itu sudah menjadi kewenangan Kementerian Perdagangan (Kemdag). Ia bilang, Kemtan hanya bertugas meningkatkan produksi dan pasokan ayam di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News