kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga daging ayam potong anjlok, peternak merugi


Rabu, 30 September 2015 / 16:31 WIB
Harga daging ayam potong anjlok, peternak merugi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Harga daging ayam potong di Jabodetabek mengalami penurunan sejak sebulan terakhir. Rata-rata harga daging ayam saat ini berada di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan Rp 17.000 - Rp 17.500.

Saat ini, harga ayam potong di tingkat peternak sebesar Rp 16.500 per kilogram (kg). Harga tesebut sudah sedikit lebih baik dibandingkan beberapa pekan lalu yang sempat menyentuh titik terendah Rp 9.500 per kg.

Anjloknya harga ayam potong ini disebabkan dua faktor. Yakni karena kelebihan pasokan dan karena krisis ekonomi yang menyebabkan daya beli masyarakat semakin rendah. Namun faktor kelebihan pasokan yang lebih dominan menyebabkan harga ayam potong jatuh.

Sejak 2014 sampai sekarang masalah kelebihan pasokan ini belum juga terselesaikan, akibatnya peternak ayam yang mengalami kerugian. Ketua Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN), Sigit Prabowo mengatakan, idealnya harga ayam potong di atas HPP atau setidaknya setara dengan HPP.

Sebab, bila terus di bawah HPP maka peternak akan terus merugi dalam waktu panjang. "Sebagian peternak sudah merumahkan karyawan dan sebagian jual aset atau pakai tabungan dulu untuk menutupi kerugian," ujar Sigit kepada KONTAN, Rabu (30/9).

Sigit mengatakan, bukan hanya harga ayam potong saja yang jatuh, tapi juga harga day old chicken (DOC) juga turun. Saat ini rata-rata harga DOC sebesar Rp 3.000 per ekor. Harga tersebut jauh di bawah HPP sebesar Rp 4.000 - Rp 4.250 per ekor.

Penurunan harga DOC ini disebabkan karena kelebihan pasokan. Karena itu, peternak ayam meminta agar ada kebijakan dari pemerintah untuk mendorong penurunan pasokan DOC. Dengan begitu, terjadi keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan daging ayam. "Kalau peternak dikasih saja untung Rp 100 - Rp 200 per kg sudah senang," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×