Reporter: Mona Tobing | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menilai kenaikan harga gabah di tingkat petani pada bulan lalu terbilang normal. Sebab, produksi gabah pada Mei 2015 tidak setinggi dua bulan lalu.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), harga gabah kering panen (GKP) di petani naik 7,83% menjadi sebesar Rp 4.428,41 per kilogram (kg) pada Mei lalu. Sementara harga Gabah Kering Giling (GKG) di petani naik 0,89% menjadi Rp 4.885,75 per kg. Sedangkan harga GKG pada tingkat penggilingan naik 1,13% menjadi Rp 4.975,63 per kg.
Sementara, harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan turun 0,96% menjadi Rp 8.709,81 per kg. Harga beras medium di penggilingan turun 0,9% pada harga Rp 8.520,39 per kg. Lalu, harga beras kualitas rendah turun 2,29% menjadi Rp 8.061,39 per kg.
Menteri Pertaninan Andi Amran Sulaiman memaklumi kenaikan harga gabah pada Mei lalu. Sebab, menurut Amran, produksi gabah pada bulan Mei lebih rendah dibandingkan Maret sampai April 2015.
Panen pada bulan Maret 2015, misalnya, mencapai 12,2 juta ton gabah kering giling (GKG) dengan luas lahan 2,3 juta hektare (ha). Sedangkan pada April 2015, luas panen mencapai 2 juta ha dengan produksi sebanyak 10,6 juta ton GKG. Alhasil, total produksi GKG pada Maret dan April 2015 sebesar 22,8 juta ton GKG.
Kementerian Pertanian memperkirakan, produksi GKG pada pada Mei dan Juni 2015 mencapai 12,39 juta ton. Perinciannya, total produksi GKG pada Mei 2015 sebesar 6,41 juta ton. Lalu, produksi pada Juni 2015 sebesar 5,98 juta ton dengan total luas areal panen sebesar 2,4 juta ha.
Andi meyakinkan, harga beras tidak akan langsung naik pada dua bulan mendatang. "Kuncinya tata niaga dalam urusan distribusi lancar," tandas Amran pada Senin (1/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
