kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Mentan: Tak ada impor beras jelang Ramadhan


Selasa, 19 Mei 2015 / 19:12 WIB
Mentan: Tak ada impor beras jelang Ramadhan
ILUSTRASI. PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) menghadiri acara International Maritime Organization di London beberapa waktu lalu


Reporter: Mona Tobing | Editor: Mesti Sinaga

BOGOR. Kementerian Pertanian (Kemtan) memastikan tak ada impor beras menjelang Ramadhan tahun ini. Sebab, stok beras di Bulog aman hingga Lebaran.

Hingga saat ini, menurut Kemtan, harga jual beras di berbagai daerah belum merata turun di bawah Rp 10.000 per kilogram (kg). Nah, jika impor dilakukan hanya untuk menstabilkan harga beras, maka pedagang yang mengeduk untung besar.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, persediaan beras Bulog masih aman. Dia menaksir, sampai akhir tahun ini akan ada 1,3 juta ton beras di gudang Bulog.

"Lalu untuk apa impor? Kami sudah permudah agar Bulog bisa serap gabah langsung dari petani. Jadi yakin saja kalau beras di gudang Bulog aman," tandas Amran, Selasa (19/5).

Amran mengatakan, jika impor dilakukan, maka pedagang akan kembali diuntungkan sementara petani kian terjepit. Padahal pemerintah tengah mencanangkan swasembada pangan.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kemtan menghitung, selama dua bulan ini - sejak Mei sampai Juni - akan ada produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 12,39 juta ton.

Kemtan optimistis, dalam dua bulan ini akan ada surplus produksi beras hingga 1,6 juta ton.

Panen selama Mei hingga Juni di 33 provinsi diperkirakan akan mencapai 12,39 juta ton. Rinciannya pada Mei produksi sebesar 6,41 juta ton. Lalu, Juni sebanyak 5,98 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×