Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno meninjau Keramba Jaring Apung atau KJA milik Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) di Sumberkima, Singaraja, Bali.
Kunjungan Rini diterima langsung oleh Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda, Sekretaris Perusahaan Agung Pamujo dan Vice President Akuakultur Perum Perindo Agira Darma di Bali.
Agenda menteri ini bertujuan untuk melihat sumber-sumber produksi Perum Perindo untiuk peningkatan ekspor.
“Kalau BTN ikut membiayai KJA ini bisa lebih besar,” kata Rini, dalam keterangan resmi, Sabtu (13/10)
Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda mengaku senang salah satu site produksi Perum Perindo dilihat langsung oleh Menteri BUMN.
Keramba Jaring Apung (KJA) milik Perum Perindo pernah menorehkan prestasi ekspor pada 17 September 2017 lalu. Perum Perindo berhasil mengekspor 20 ton ikan hasil budidaya ke Hongkong dengan nilai Rp2,7 miliar.
BUMN Perikanan ini memiliki dua unit KJA berisikan 490 hole dengan tingkat keterisian ikan 89%. KJA Sumberkima Unit 1 dan Unit 2 mulai beroperasi pada Desember 2016. Pasca beroperasi, KJA budidaya turut menyumbang pendapatan ke perusahaan.
Dalam kurun Desember 2016-Juli 2018, nilai penjualan di KJA Unit 1 sebesar Rp1,59 miliar, dengan volume penjualan 13,6 ton.
Sementara itu, dalam kurun yang sama, nilai penjualan di KJA Unit 2 sebesar Rp843,7 juta, dengan volume penjulalan 9,1 ton.
Adapun jenis ikan kerapu yang dibudidayan Perum Perindo antara lain kerapu macan, kerapu sunu, kerapu youchang, kerapu cantik, kerapu tikus dan kerapu cantang.
Untuk menggenjot ekspor ke depan, Perum Perindo bakal bekerja sama dan bersinergi dengan perusahaan swasta PT Bali Barramundi.
PT Bali Barramundi merupakan pelopor dunia dalam pengajuan sertifikasi Aquaculture Stewardship Council untuk ikan jenis Barramundi dan Kerapu.
Peluang kerja sama antara Perum Perindo dan PT Bali Barramundi yakni pembesaran dan supply kerapu barramundi ukuran 1,2 kg- 3 kg up untuk kebutuhan fillet ikan. Peluang lainnya yaitu kerja sama trading pakan (rucah) untuk memenuhi kebutuhan di KJA PT Bali Barramundi.
Adapun penawaran dari PT Bali Barramundi adalah kerja sama operasi (KSO) pembesaran dan supply ukuran 500 gram- 3 kg up dan processing ikan di Unit Pengolahan Ikan (UPI) milik PT Bali Barramundi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News