kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri ESDM minta Inpex produksi 2024


Rabu, 10 Agustus 2016 / 13:31 WIB
Menteri ESDM minta Inpex produksi 2024


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  rupanya tidak ingin operator Blok Masela berlama-lama menghitung Final Investment Decision (FID) dan menunda produksi. Meski, perusahaan ini harus menghitung ulang rencana investasi lantaran ada perubahan skema proyek kilang dari laut menjadi darat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, Inpex Corporation dan Shell Indonesia harus  bisa menyelesaikan FID pada tahun 2018 nanti. Dengan begitu, harapannya, Blok Masela mulai bisa produksi pada 2024. 

Arcandra optimistis target tersebut bisa tercapai. "Insya Allah bisa. Kami lihat nanti bagaimana hasil kajiannya," ujar Arcandra pada Senin (8/8) malam.

Dengan target tersebut, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja menambahkan, Inpex harus mempercepat penyusunan revisi Plan of Development (PoD). "Nanti FID dua tahun, harusnya tahun ini atau tahun depan PoD sudah selesai. Menteri ESDM ingin proses PoD bisa dipercepat," ujar Wiratmaja, Selasa (9/8).

Salah satu cara untuk mempercepat proses PoD adalah dengan tidak melakukan feasibility study (FS) lagi untuk skema pembangunan kilang darat (onshore) karena Inpex dan Shell sebelumnya juga telah melakukan studi baik untuk skema offshore (laut) dan onshore.

Hasil studi tersebut bisa digunakan untuk menyelesaikan revisi PoD Blok Masela. "Langsung ke penyusunan PoD. Itu bisa mempercepat programnya sehingga FID sudah selesai pada akhir 2018," jelas Wiratmaja.

Wiratmaja juga menyebut pemerintah telah membentuk tim khusus untuk pengembangan Blok Masela. Tim ini akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Blok Masela untuk membahas insentif yang diperlukan untuk pengembangan blok ini.

Tim tersebut juga akan mengajak Kementerian Perindustrian berdiskusi untuk menentukan pengguna gas dari Blok Masela. Maklum, hingga saat ini pemerintah belum menentukan alokasi gas yang nantinya akan diproduksi dari Blok Masela. Sementara Inpex malah sudah mendapatkan pembeli gas dari Masela.

Wiratmaja menyebut, gas dari Masela diharapkan bisa digunakan untuk kebutuhan domestik. "Salah satu yang dibahas untuk dalam negeri, untuk kebutuhan domestik, seperti pasokan gas untuk industri pupuk atau PLN," ungkap Wiratmaja.

Sementara itu, Senior Communication Manager Inpex Corporation, Usman Slamet mengatakan, pihaknya masih terus melakukan diskusi dengan pemerintah membahas permintaan FID yang harus 2018 dan produksi 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×