kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Nadiem dukung hadirnya inovasi berbasis pengurangan risiko


Senin, 13 Desember 2021 / 14:55 WIB
Menteri Nadiem dukung hadirnya inovasi berbasis pengurangan risiko


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim, mendukung hadirnya inovasi yang transformatif dalam dunia riset di bidang kesehatan dan lingkungan melalui perspektif pengurangan risiko (harm reduction).

Program Kampus Merdeka yang diluncurkan pada 2020 lalu dapat menjadi penggerak untuk melahirkan inovasi-inovasi pengurangan risiko di kedua bidang tersebut.

“Program Kampus Merdeka mendorong mahasiswa untuk melihat dan mengalami situasi di luar kampus serta mencari cara untuk mengatasi tantangan riil di masyarakat,” kata Nadiem dalam webinar yang diselenggarakan Center for Healthcare Policy and Reform Studies (CHAPTERS) beberapa waktu lalu.

Menurut Nadiem, agar dapat memitigasi risiko di masa depan, kita harus menciptakan inovasi yang tidak hanya mengandung unsur kebaruan tapi juga menggerakkan perubahan.

Baca Juga: Program Kampus Merdeka dorong riset dan inovasi konsep pengurangan risiko

“Sebagai contoh misalnya ada inovasi yang berfokus pada efektifitas daur ulang sampah, pengurangan bahaya tembakau, dan berbagai upaya baru untuk mengedepankan sanitasi dan kesehatan masyarakat,” ungkap Nadiem.

Permasalahan kesehatan maupun lingkungan cenderung membawa risiko yang besar namun terkadang terlewat dari perhatian masyarakat, termasuk kalangan akademisi.

Agar civitas akademika semakin terdorong melakukan riset, Nadiem mengungkapkan kementeriannya juga memperkuat ekosistem di ruang lingkup perguruan tinggi. Salah satunya dengan mendorong kerja sama antara dunia pendidikan dan industri melalui program joint research.

 “Melalui platform Kedaireka, perguruan tinggi bertemu perusahaan lalu berkolaborasi menghadirkan inovasi yang menjawab tantangan dunia nyata dengan dukungan matching fund dari Kemendikbudristek,” ujarnya.

 Dengan demikian, perguruan tinggi diharapkan akan berperan aktif dalam upaya mengurangi risiko dari sejumlah isu yang tengah dihadapi saat ini dan masa mendatang.

Nadiem optimistis Program Kampus Merdeka akan melahirkan inovasi-inovasi kreatif. “Mari kita menggerakkan perubahan dengan sama-sama mewujudkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” tegasnya.




TERBARU

[X]
×