kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri Susi imbau nelayan bangun koperasi


Kamis, 23 Maret 2017 / 14:05 WIB
Menteri Susi imbau nelayan bangun koperasi


Sumber: Antara | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau pelaku usaha sektor perikanan termasuk nelayan agar mau membangun koperasi. Ini agar bantuan pemerintah dapat dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran.

Kementerian Koperasi dan Perikanan (KKP) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan setempat akan mendatangkan bibit berkualitas baik dari daerah lain serta membangun pusat pembibitan rumput laut di Baubau.

Hal tersebut ia katakan dalam rangkaian kunjungan kerja ke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dan menyempatkan diri berdialog dengan pembudidaya rumput laut dan mutiara di Kecamatan Palabusa.

"Pemerintah ingin memberikan bantuan yang tepat sasaran, karena Kelompok Usaha Bersama pertanggungjawabannya sulit," kata Menteri Susi dalam siaran pers, Kamis (23/3).

Permasalahan yang diutarakan pelaku usaha antara lain terkait dengan kualitas bibit, sulitnya akses pasar, harga jual yang rendah, hingga kurangnya armada kapal untuk menanam atau mengangkut hasil panen. Hal senada juga dikeluhkan pembudidaya kerang mutiara.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Susi mengimbau pembudidaya dan nelayan untuk membangun koperasi. Selain itu, ujar dia, koperasi juga harus betul-betul beranggotakan pembudidaya atau nelayan setempat.

Terkait permasalahan harga dan akses pasar, Menteri Susi menyarankan agar ada kesepakatan harga yang baik antara pembudidaya rumput laut dan tengkulak. Untuk mendongkrak harga, rumput laut bisa dijual sekaligus dalam jumlah besar dengan sistem lelang dan pemerintah akan membantu mendatangkan pembelinya dari luar kota.

"Koperasi yang menentukan jadwal lelangnya, bisa sebulan dua kali," ujar Susi.

Terakhir, melihat banyaknya sampah di sekitar perairan yang menjadi lokasi budidaya, Menteri Susi mengimbau agar tidak membuang sampah plastik ke laut. "Tidak boleh buang sampah di laut, kualitas mutiara jadi jelek," tegasnya.

(M. Rahman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×