Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan dalam rangka 73 tahun Indonesia merdeka, agar generasi muda bahu membahu menjadikan laut masa depan bangsa.
“Sekarang saatnya kita kembali ke laut, kembali kepada kejayaan nusantara,” tuturnya dalam keterangan pers mengenai kehadiran Susi dalam upacara penutupan Orientasi Diponegoro Muda (ODM) 2018 bertema “Undip Green Habit” di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Minggu (12/8).
Pasalnya 71% dari luas wilayah Indonesia adalah lautan namun pengembangan dan aktivitas di sektor kelautan masih cenderung minim. Jika pembangunan bangsa dapat dilakukan dengan maritime base development, ia yakin cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia dapat diwujudkan.
Apalagi Indonesia sebagai poros maritim dunia bukan sekadar poros putaran, melainkan titik tolak kegiatan ekonomi maritim, di mana secara geografis Indonesia telah menjadi sentral pergerakan maritim.
“Semua lewat lautan Indonesia. Sayangnya mereka kebanyakan baru lewat saja atau transit saja, tidak menjadikan Indonesia sebagai pusat titik tolak kegiatan maritim di titik ekuator ini,” paparnya.
Maka menurutnya, sudah seharusnya bangsa Indonesia kaya dan sejahtera dari lautan. Akan tetapi, fokus pembangunan yang tidak berorientasi ke laut selama 2-3 dekade terakhir, telah membuat potensi laut Indonesia sia-sia. Bahkan negara-negara lain yang menikmati hasilnya melalui maraknya kegiatan illegal fishing.
Susi berpendapat, laut sebagai masa depan bangsa tidak boleh dijual, tak boleh digadaikan, dan tak boleh ditukar dengan apapun karena laut kita adalah warisan untuk generasi mendatang.
Guna pengelolaan yang baik, Susi juga mengingatkan generasi muda untuk bijak dalam menyikapi arus globalisasi yang membawa perubahan teknologi, membutuhkan peningkatan kualitas SDM, maupun mengubah tren perdagangan.
Ia pun meminta seluruh elemen untuk mengawal tiga pilar pembangunan kelautan dan perikanan yang diusung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News