kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Menteri Susi sebut laju pertumbuhan PDB Perikanan triwulan II 2019 mencapai 6,25%


Selasa, 10 September 2019 / 19:43 WIB
Menteri Susi sebut laju pertumbuhan PDB Perikanan triwulan II 2019 mencapai 6,25%
Menteri Susi sebut laju pertumbuhan PDB Perikanan triwulan II 2019 mencapai 6,25%


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada triwulan II 2019, laju pertumbuhan PDB perikanan mencapai 6,25% atau tumbuh 29,39% dibandingkan laju pertumbuhan PDB perikanan di triwulan II 2018 yang sebesar 4,83%.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastui mengatakan, nilai PDB perikanan triwulan II tahun 2019 tercatat sebesar Rp 62,24 triliun, lebih tinggi dibandingkan kuartal II 2018 yang sebesar Rp 58,58 triliun.

Baca Juga: Jelang berakhirnya pemerintahan, tiga menteri Jokowi pamit

Susi mengatakan, nilai PDB tersebut masih bisa mengalami peningkatan. Pasalnya, harga ini baru berdasarkan harga berlaku tahun 2014-2018. Ini pun menunjukkan adanya kontribusi yang meningkat dari rata-rata 2,32% dari tahun 2014 menjadi rata-rata 2,60% di 2018.

"Ini menunjukkan adanya peningkatan nilai tambah yang mencerminkan peningkatan pendapatan para pelaku sektor perikanan secara rata-rata," terang Susi, Sein (9/9).

Susi pun mengatakan, masih banyak data yang tak dilaporkan dalam penghitungan PDB ini. Pasalnya, banyak pengusaha yang belum patuh melaporkan produk ikan yang dihasilkan.

Baca Juga: Cegah terorisme lewat laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan gandeng BNPT

"Tingkat kepatuhan pengusaha melapor masih kurang bagus. Misalnya dia mendapat 1.000 hingga 1.500 ton yang dia lapor 500 ton. Jadi kalau angka yang dilaporkan sebenarnya, mungkin lebih dari ini," tutur Susi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×