kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menurut DEN, inilah empat sektor prioritas konsumen energi di masa pandemi


Jumat, 17 Juli 2020 / 10:30 WIB
Menurut DEN, inilah empat sektor prioritas konsumen energi di masa pandemi
ILUSTRASI. Pengendara mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Senin (6/7/2020). PT Pertamina menyiapkan tiga tahapan untuk mengurangi penggunaan BBM yang tidak ramah lingkungan dalam hal ini BBM jenis research octane number


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menempuh berbagai langkah dalam menjamin ketersediaan energi di masa krisis pandemi covid-19.

Sekretaris Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan empat sektor yang jadi target utama pasokan energi pemerintah adalah transportasi, listrik, rumah tangga dan industri. 

Baca Juga: Keren! Bahan Bakar 100% Sawit kebanggaan Jokowi sukses diproduksi di Kilang Dumai

"Di masa pandemi, jaminan akses suplai energi harus tetap terjaga, misalnya transportasi, listrik, dan rumah tangga seperti kebutuhan energi untuk memasak. Masyarakat harus bisa mendapatkan itu," kata Djoko sebagaimana dikutip dalam laman resmi Kementerian ESDM, Jumat (17/7).

Selanjutnya, kata Djoko, sektor industri juga menjadi perhatian utama pemerintah. Hal ini untuk menjamin keberlangsungan sektor yang mampu serap ribuan tenaga kerja. "Saya juga berharap semua industri tetap beroperasi, kami jamin terutama dari segi suplai energi," lanjutnya.

Kata dia, sejak adanya kasus Covid-19 Indonesia memiliki kelebihan suplai. "Dalam masa pandemi sejak Maret 2020 sudah hampir 6 bulan dari segi suplai kita berlimpah. Bahkan kita kelebihan solar misalnya. Karena orang semua di rumah tidak bekerja, kita (waktu itu) khawatir distribusinya," sebut Djoko.

Dia mengatakan bahwa untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah melalui Badan Usaha (BU) yang ditunjuk tetap membuka layanan SPBU dan LPG. Konsep pelayanan bahkan dilakukan melalui online

Baca Juga: Pak Jokowi, kebijakan DMO Sawit bisa jaga kelangsungan produk bahan bakar 100% sawit

"Saya pikir kebijakan ini dilakukan di seluruh di dunia, bahwa yang tetap buka adalah SPBU. Di Indonesia sendiri LPG juga tetap buka. Bahkan kita bisa masuk lewat layanan online, problem distribusi sudah bisa kita atasi," kata Djoko.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×