Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Sebagai informasi, Tokopedia mengklaim menjadi salah satu perusahaan teknologi Indonesia pertama yang memiliki tim Data Protection and Privacy Office (DPPO) dan memiliki kantor khusus yang berfokus pada pengelolaan perlindungan data dan privasi, sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi perusahaan.
Sedangkan GOTO, juga sudah membentuk pejabat dan tim khusus yang menjalankan fungsi perlindungan data pribadi (Data Protection Oficer) sesuai amanat UU PDP, dengan sistem dan proses yang setara dengan best practice global.
Manajemen TikTok, dalam situs resmi menegaskan bahwa “Kami bekerja dengan giat untuk melindungi informasi pengguna dan selalu berupaya mencegah ancaman keamanan yang terus-menerus berkembang,” tulis TikTok.
“Tim keamanan global kami menggunakan teknologi canggih dan perlindungan multilapis untuk mempersulit oknum jahat memasuki sistem kami dan secara teratur bekerja sama dengan tenaga ahli eksternal untuk menguji infrastruktur dan proses kami.”
Baca Juga: Gelontorkan Rp 13,18 Triliun, TikTok Beli Saham Tokopedia di Harga Premium
Dalam kesempatan terpisah, Stephanie Susilo, Direktur Eksekutif E-commerce, TikTok Indonesia, menjelaskan keberadaan TikTok di Indonesia berkontribusi positif bagi ekonomi digital nasional.
“Selama dua tahun terakhir, kami telah menghadirkan pengalaman berbelanja yang menghasilkan ekosistem bisnis yang terus bertumbuh, mengakomodasi hampir 6 juta bisnis lokal, dan hampir 7 juta kreator telah menggunakan platform kami untuk meningkatkan penghidupan mereka,” katanya.
“Kami memiliki hampir 90.000 penjual dan kreator yang secara aktif terlibat dalam program pelatihan TikTok, seminar, dan program pembelajaran lainnya untuk membantu mereka mengembangkan bisnis,” kata Stephanie, dalam acara Harbolnas Beli Lokal 12.12 yang digelar TikTok-Tokopedia di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Melissa Siska Juminto, Chief Executive Officer (CEO) Tokopedia, menambahkan dengan sinergi ini, perusahaan punya komitmen bersama dalam mendorong beberapa program untuk membuat UMKM Indonesia tetap juara di negeri sendiri.
Salah satunya, membuka pusat pengembangan talenta digital di berbagai tempat di Indonesia bekerja sama dengan berbagai universitas.
Baca Juga: Sengatan TikTok Tak Bakal Berdampak Lama Bagi Saham Bank Jago (ARTO)
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan waktu bagi TikTok dan Tokopedia untuk mensinergikan kolaborasi keduanya, setidaknya 3-4 bulan ke depan atau sekitar April 2024. Alasannya, sinergi sistem antara dua perusahaan tersebut, yang satu lokapasar (e-commerce) dan satu lagi media sosial membutuhkan waktu dan tidak mudah.
“Saya jelaskan dulu, ini kolaborasi e-commerce Tokopedia kerja sama dengan TikTok, e-commerce-nya [lewat] Tokopedia, kita lagi berikan masa 3 bulan-4 bulan percobaan karena [sinergi] teknologi tidak mudah,” kata Mendag yang biasa disapa Zulhas ini, saat membuka acara Beli Lokal 12.12.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News