kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merambah Bisnis Cold Chain Product, Tigaraksa Satria Incar Prinsipal Baru Tahun Ini


Rabu, 11 Mei 2022 / 19:06 WIB
Merambah Bisnis Cold Chain Product, Tigaraksa Satria Incar Prinsipal Baru Tahun Ini
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja di fasilitas produksi PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) menargetkan di tahun ini pihaknya dapat mendapatkan prinsipal baru untuk bisnis cold chain product, kategori produk baru yang sudah dirintis perusahaan sejak tahun 2021 lalu. 

Presiden Direktur Tigaraksa Satria Lianne Widjaja menyatakan, hingga saat ini pihaknya tengah melakukan pendekatan dengan sejumlah potensial prinsipal dari perusahaan multi nasional. Dia berharap, rencana ini dapat terealisasi pada semester kedua mendatang. 

"Ada beberapa target prinsipal baru dan khususnya multi nasional, tapi belum dapat diinformasikan lebih detail. Ada sekitar tiga prinsipal yang sedang kami approach, semoga di awal semester kedua sudah bisa mulai," ungkap Lianne, dalam Paparan Publik, Rabu (11/5). 

Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) Bukukan Pendapatan Rp 11,92 Triliun pada 2021

TGKA sendiri tertarik untuk merambah ke bisnis cold chain ini lantaran adanya peluang pertumbuhan yang cukup besar. Selain itu, pihaknya juga melihat proses distribusi cold chain ini hampir sama seperti distribusi dry products yang sudah dijalankan TGKA selama ini. 

"Yang membedakannya, terutama adalah karena kategori frozen & chilled producs membutuhkan fasilitas cold chain dalam proses penyimpanan dan distribusi," paparnya. 

Lianne juga bilang, hingga saat ini perusahaan belum menyiapkan investasi khusus untuk bisnis cold chain ini, sehingga kebutuhan gudang dan armada masih dipenuhi dengan cara menyewa. 

TGKA belum merilis secara resmi laporan keuangan sepanjang kuartal I-2022. Namun Lianne menyatakan bahwa kinerja perusahaan di sepanjang kuartal pertama tahun ini terpantau masih menunjukkan tren positif. Terutama untuk unit usaha consumer products dan manufacturing services

"Di kuartal I-2022 pencapaian masih on track terhadap budget, tapi lagi-lagi yang masih cukup berat di unit usaha smart family dan blue gas, tapi untuk consumer products msh on track, bahkan sedikit di atas (target)," ujar Lianne. 

 

Mengutip pemberitaan sebelumnya, TGKA memasang target tingkat pertumbuhan pada level high single digit dibandingkan realisasi pendapatan dan laba tahun 2021. Sebagai gambaran, di sepanjang 2021, TGKA membukukan pendapatan sebesar Rp 11,92 triliun, atau menurun 4,48% dibandingkan realisasi di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 12,48 triliun. 

Meski secara keseluruhan mengalami penurunan pendapatan, Syahrizal bilang unit usaha consumer products dan manufacturing services berhasil mencatatkan pertumbuhan positif di tahun lalu, yang mana masing-masing pendapatannya tercatat sebesar Rp 10,90 triliun (tumbuh 1,63%) dan Rp 48,76 miliar (131,20%). 

Dari sisi bottom line, TGKA mencatat kenaikan tipis laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk 1% di angka Rp 481,09 miliar. Tahun 2020, pihaknya mengantongi angka sebesar Rp 478,55 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×