Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Di sisi lain, mengutip data yang diolah SCPI, pada 2025 angka prevelensi kanker baru di seluruh dunia akan melebihi 20 juta pertahunnya. Dalam memuluskan rencananya ini, Erwin menjelaskan SCPI telah menyiapkan belanja modal di 2020. Katanya, capex akan lebih besar dibanding tahun lalu untuk memenuhi kebutuhan pengembangan manufaktur.
Baca Juga: Penjelasan Merck Sharp Dohme (SCPI) soal proses delisting yang tak kunjung usai
Erwin menjelaskan belanja modal untuk meningkatkan resiliensi manufaktur. "Kami memperbarui sistem-sistem pabrik supaya tetap resilien dari serangan siber yang akan muncul. Ini langkah preventif," ujarnya.
Jika melansir catatan Kontan sebelumnya, SCPI menyiapkan anggaran belanja modal sebesar US$ 4,3 juta untuk menambah kapasitas produksi. Capex ini untuk mengakomodasi kenaikan permintaan sebesar 50% dari entitas pengendali di Taiwan.
Tak lupa dengan pasar dalam negeri, Erwin menyatakan SCPI telah menyiapkan strategi untuk tetap menjaga penjualan di Indonesia. Katanya Merck Sharp Dohme terus bekerjasama dengan pemerintah dalam meng-edukasi health care profesional dan merilis produk baru di 2020. Produk onkologi SCPI untuk tumor otak dan obat untuk hospital specialty juga sudah masuk program BPJS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News