kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Merek sepatu Bogor tembus pasar ekspor berkat digitalisasi UMKM


Senin, 15 Maret 2021 / 16:14 WIB
Merek sepatu Bogor tembus pasar ekspor berkat digitalisasi UMKM
ILUSTRASI. Suasana gudang Sepatu?Pollenzo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi Covid-19, banyak pengusaha, utamanya para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terpaksa menutup bisnisnya karena kesulitan memasarkan produk. Namun tak demikian saat usaha sudah terdigitalisasi, salah satunya memanfaatkan teknologi lewat e- commerce.

Salah satu pengusaha UMKM yang mendulang cuan saat pandemi Covid-19 bahkan menembus pasar ekspor adalah Uda Irman asal Ciomas, Bogor, Jawa Barat lewat produk sepatu wanita Pollenzo kreasinya.

Setelah melewati kegagalan berulang kali mencoba menjadi pengusaha, pada tahun pertengahan tahun 2000, Uda Irman yang pada saat itu menjadi karyawan toko sepatu, kian bertekad untuk memulai peruntungannya untuk menjadi pengusaha sepatu.

Setelah mencari pengalaman, menggali info, dan mencoba eksperimen desain personalnya, ternyata mendapatkan antusiasme yang cukup baik dan hal itulah yang membekali keberanian Uda Irman untuk memulai bisnis.

Baca Juga: Sepatu buatan UMKM Indonesia diramal bakal rajai pasar lokal di 2021

Setelah mengumpulkan modal dan membuka usaha sendiri secara offline, memasuki tahun ke-6, bisnisnya tumbang karena menyadari masih minim pengetahuan dan strategi bisnis yang berkelanjutan.

Akhir tahun 2015, Uda Irman mulai merambah lagi bisnis sepatu ke dunia digital dengan modal seadanya. Saat itu, pendekatan bisnis masih diawali secara massal di semua media sosial dengan penjualan kurang lebih 10 transaksi per hari.

Uda Irman kian bersemangat saat melihat teman-temannya bisa mendapatkan pesanan yang banyak. Setelah berupaya mencari tahu, rupanya banyaknya pesanan tersebut dibantu melalui sebuah platform e-commerce yaitu Shopee.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×