kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,63   4,30   0.48%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski daya beli turun, pembelian properti naik


Sabtu, 26 Agustus 2017 / 15:05 WIB
Meski daya beli turun, pembelian properti naik


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Pasar properti sekunder masih menikmati pertumbuhan sepanjang semester I-2017 meskipun terjadi perlambatan daya beli masyarakat periode ini. Kenaikan transaksi rumah bekas ini tergambar dari catatan transaksi di Properti123.com.

Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung menyebutkan, ada ketidakselarasan kabar yang menyebutkan daya beli masyarakat turun dengan data yang dimiliki Rumah123.com yang mencatatkan adanya pertumbuhan penjualan properti. "Ini tercermin dari peningkatan pencarian rumah di situs kami baik, listing produk baru dan jumlah yang terjual," kata Untung, Kamis (24/8).

Tren pencarian di situs Rumah123.com pada semester I- 2017 mengalami peningkatan 48,3% periode yang sama tahun lalu. Sementara jika melihat kinerja semester II 2016 pencarian di situs ini pada ada peningkatan sebesar 64,95%.

Data Rumah123.com ini memperlihatkan bahwa pencarian di Bintaro, Kelapa Gading dan Bumi Serpong Damai (BSD) menjadikan tiga daerah ini sebagai kawasan favorit. Sementara untuk kawasan non-Jabodetabek, yakni Antapani Bandung, Citraland Surabaya dan Dago masih unggul.

Tak hanya dari pencarian, pengajuan KPR juga terlihat meningkat dengan tren yang juga menarik. Pengajuan KPR didominasi usia 30-39 tahun. Sekitar 46,8% pemohon KPR berada di rentang usia tersebut, yang mana 16,47% di antaranya berpenghasilan Rp 5 juat-Rp 9 juta per bulan.

Dengan rata-rata penghasilan tersebut, plafon kredit yang paling banyak disasar maksimal 250 juta. Posisi berikutnya masih ditempati konsumen di rentang usia yang sama namun memiliki penghasilan Rp 10 juta-Rp 19 juta. Plafon kredit yang diincar golongan ini Rp 250 juta-Rp 500 juta.

Hal yang menarik, ada tren yang berpenghasilan besar berinvestasi di properti kelas menengah. Setidaknya 5,72% konsumen yang berpenghasilan di atas Rp 50 juta per bulan juga mengajukan kredit dengan plafon hanya maksimal Rp 250 juta. "Ada anomali pada segmen bergaji Rp 50 juta ke atas" kata Untung.

Identifikasi adanya peningkatan transaksi properti juga terlihat dari sold listing. Rata-rata pertumbuhan sold listing per bulan untuk properti sewa dan jual sejak semester II-2016 hingga semester I-2017 mencapai 7,4%. Khusus untuk properti jual, rata-rata pertumbuhannya 6,6%. Jadi apa yang salah dengan daya beli?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×