Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor baja yang masih cukup besar masih membanjiri pasar domestik. Sepanjang Januari-Maret 2019, jumlah impor besi dan baja meningkat 14,75% secara year on year menjadi US$ 2,76 miliar. Di tengah kondisi ini, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berkomitmen untuk terus menjalankan program restrukturisasi.
Sepanjang Semester I 2019, KRAS berhasil meningkatkan penjualan untuk produk HRC (Hot Rolled Coil) dan Pipa baja dari periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 5,52% dan 18,63% menjadi 608.493 ton dan 46.949 ton.
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) masih dalam tahap akhir kesepakatan restrukturisasi utang
Namun demikian, total keseluruhan penjualan menurun 16,78% menjadi 870.995 ton untuk periode yang sama dengan tahun 2018.
Hal ini disebabkan oleh menurunnya penjualan pada produk baja lainnya seperti cold rolled steel, wire rod, bars & section yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 47,44%, 77,62%, 39,44%, 44,82%.
Penurunan penjualan terbesar terjadi pada produk wire rod menjadi 12.279 ton dari yang sebelumnya 54.858 ton di semester 1 tahun lalu.
Maraknya baja impor dengan praktik unfair trade menjadi salah satu penyebab utama tidak terserapnya produk baja untuk infrastruktur tersebut.
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) mulai cairkan pinjaman sindikasi senilai US$ 200 juta
Hal ini juga mendorong penurunan pada pendapatan Perseroan sebesar 17,82% menjadi US$ 702,05 juta dibanding periode yang sama tahun lalu.