kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   13.000   0,84%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Meski Penjualan Turun, Toyota Mampu Tingkatkan Pangsa Pasar pada 2024


Sabtu, 11 Januari 2025 / 08:16 WIB
Meski Penjualan Turun, Toyota Mampu Tingkatkan Pangsa Pasar pada 2024
ILUSTRASI. Toyota Avanza menjadi model dengan kontribusi terbesar bagi penjualan Toyota di 2024


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) turut terdampak oleh pelemahan pasar otomotif nasional sepanjang 2024 lalu. Meski begitu, Toyota masih mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar otomotif roda empat Indonesia.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel (dealer ke konsumen) Toyota berkurang 7,86% year on year (YOY) menjadi 293.788 unit pada Januari-Desember 2024.

Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengatakan, kendati ada penurunan volume penjualan, pangsa pasar Toyota di kategori ritel justru meningkat dari 32,6% pada 2023 menjadi 33% pada 2024.

Hal ini menandakan tingginya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk Toyota terlepas dari tantangan yang mendera pasar otomotif Indonesia.

"Kami masih bisa mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar bahkan meningkatkan pangsa pasar pada 2024," ujar dia, Jumat (10/1).

Baca Juga: Apakah PPN 12% Bikin Naik Harga? Cek Harga Mobil BYD Atto, Dolphin & M6 Januari 2025

Adapun model-model yang berkontribusi besar terhadap penjualan Toyota berasal dari dua Avanza dan Veloz. Setelah itu diikuti oleh Kijang Innova, lalu Calya, Rush, dan Agya.

Toyota tetap percaya diri bahwa pasar otomotif nasional akan tumbuh pada 2025. Adanya kebijakan insentif fiskal dari pemerintah untuk mobil hybrid yang diproduksi secara lokal diyakini akan jadi pemicu peningkatan penjualan Toyota pada tahun ini. 

Di sisi lain, Toyota juga menyadari bahwa kebijakan PPN 12% telah mengerek harga jual model-modelnya di pasar. Untuk itu, Toyota berkoordinasi secara intens dengan manufaktur agar tidak ada kenaikan harga jual dari sisi produsen, atau selain karena faktor komponen pajak. 

"Secara internal, pastinya kami juga mendiskusikan strategi bersama dealer dan value chain untuk terus menyediakan paket solusi mobilitas serta aftersales yang kompetitif guna memenuhi beragam kebutuhan," ungkap Anton.

Dia juga mengkonfirmasi, Toyota tentu akan kembali meluncurkan beragam produk baru pada 2025, termasuk model elektrifikasi.

Selanjutnya: IHSG Tertekan Sinyal The Fed dan Rupiah yang Masih Melemah

Menarik Dibaca: Aman Dikonsumsi, Ini Dia Makanan yang Tidak Membuat Gula Darah Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×