kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.326   13,00   0,08%
  • IDX 7.198   -0,51   -0,01%
  • KOMPAS100 1.049   -2,11   -0,20%
  • LQ45 817   -0,98   -0,12%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 427   -1,09   -0,25%
  • IDXHIDIV20 508   -0,16   -0,03%
  • IDX80 118   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 120   -0,19   -0,16%
  • IDXQ30 139   -0,37   -0,26%

Mesra lagi dengan Garuda Indonesia, Sriwijaya Air Group tak jadi kandas


Selasa, 01 Oktober 2019 / 15:04 WIB
Mesra lagi dengan Garuda Indonesia, Sriwijaya Air Group tak jadi kandas
Kesepakatan Garuda Group dan Sriwijaya Air


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Setelah sempat retak, Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group kembali melanjutkan kerja sama manajemen (KSM). Dengan demikian Sriwijaya Group dipastikan dapat beroperasi kembali.

Juliandra, Direktur Utama Citilink mengumumkan keberlanjutan KSM antara Garuda Indonesia Group dengan Sriwijaya Group. "Keberlanjutan ini sejalan dengan pertemuan dengan perwakilan pemegang saham Sriwijaya," ujarnya di Tangerang, (1/10).

Baca Juga: Pengakuan direktur operasi: Pesawat Sriwijaya Air berpotensi timbulkan bahaya

Dalam pertemuan yang terjadi antara kedua belah pihak, ia menyebutkan, ada empat harapan dalam melanjutkan KSM tersebut. Pertama, mengedepankan komitmen dari sisi kelaikan dan keselamatan, serta kenyamanan dari pesawat-pesawat Sriwijaya Air dan Nam Air.

Kedua, memprioritaskan kepentingan pelangannya. Ketiga, keberlanjutan KSM tersebut juga sebagai upaya penyelamatan aset negara. "Dalam hal ini mendukung kondisi Sriwijaya lebih baik," ujarnya.

Keempat, kedua belah pihak berharap dari KSM tersebut juga sebagai upaya membentuk ekosistem industri penerbangan yang lebih sehat. Menurut Juliandra, dengan ekosistem industri penerbangan yang sehat dapat menjadi kunci penting dalam peningkatan daya saing di tengah masa-masa sulit.

Dengan demikian, Juliandra menekankan KSM tersebut akan dilakukan dalam tempo waktu secepatnya dengan memberi dukungan operasional dari pesawat-pesawat Sriwijaya Group.

Baca Juga: Dianggap tak laik terbang, Sriwijaya Air kandangkan 18 pesawat terbang

Tazar Marta Kurniawan, Direktur Utama GMF Aero Asia menambahkan sebagai lanjutan komitmen tersebut pihaknya akan memberikan pelayanan operasional penerbangan Sriwijaya Air Group. "Mulai hari ini kami akan lakukan handling Sriwijaya Air dan Nam Air," tegasnya.

Ia pun berharap dalam rangka memuaskan seluruh pihak, KSM yang dijalin tak hanya menguntungkan pelaku usaha, tetapi juga memberikan keuntungan bagi masyarakat pengguna moda transportasi udara.

Baca Juga: Garuda Indonesia buka rute Denpasar – Medan – Amsterdam

Juga, kedua belah pihak diharapkan akan terus bersinergi membangun jaringan transportasi udara nasional yang dharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara secara merata.

Sayangnya, terkait skema kerja sama yang dijalin dari seluruh pihak enggan memberikan komentar. Adapun sebelumnya, PT Sriwijaya Air Group memiliki berbagai uutang yang melibatkan beberapa perusahaan.

Tercatat Sriwijaya Group memiliki utang kepada GMF Aero Asia sebesar Rp 810 miliar, Pertamina Rp 942 miliar, BNI Rp 585 miliar, Angkasa Pura II Rp 80 miliar, Angkasa Pura I Rp 50 miliar. Sementara di bulan ini, Sriwijaya hanya memiliki kas sebesar Rp 10 miliar.

Baca Juga: Meski Ada Masalah Sriwijaya Air, GMFI Optimistis Pendapatan Bisa Tumbuh Hingga 10%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×