kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengakuan direktur operasi: Pesawat Sriwijaya Air berpotensi timbulkan bahaya


Selasa, 01 Oktober 2019 / 05:54 WIB
Pengakuan direktur operasi: Pesawat Sriwijaya Air berpotensi timbulkan bahaya
ILUSTRASI. Logo Garuda Indonesia di badan pesawat Sriwijaya Air


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Operasi Sriwijaya Air Fadjar Semiarto merekomendasikan agar maskapai tersebut menghentikan operasionalnya untuk sementara waktu. Sebab saat ini, dia menilai pesawat yang dimiliki maskapai itu berpotensi menimbulkan bahaya jika tetap beroperasi.

“Kalau dibilang sangat membahayakan (tidak), (tapi) berpotensi (berbahaya) iya. Karena dari sisi pesawat yang dirawat dalam kondisi yang limited berpotensi terjadi hal-hal yang di luar yang kita perkirakan,” ujar Fadjar di Jakarta, Senin (30/9).

Fadjar menjelaskan, potensi bahaya muncul karena hazard identification and risk asessment (HIRA) operasional Sriwijaya Air menunjukan angka 4A. Artinya, jika ini tak segera dibenahi, maka operasional Sriwijaya Air bisa terganggu.

Baca Juga: Dianggap tak laik terbang, Sriwijaya Air kandangkan 18 pesawat terbang

“Kalau kita tidak bisa perbaiki jadi kuning menurut safety menjadikan kami rawan dari hal-hal kondisi yang normal. Ini yang kami pikirkan,” kata Fadjar.

Fadjar pun mengaku telah melaporkan hal tersebut kepada Plt Direktur Utama Sriwijaya Jefferson Jauwena. Namun, rekomendasi tersebut tak mendapat tanggapan. Lantaran tak ditanggapi, Fadjar memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

“Karena surat tidak direspon Plt (Dirut Sriwijaya), malah terkesan tidak mendengarkan, tetap melakukan penerbangan secara normal maka kami menyatakan mengundurkan diri,” ucap dia.

Baca Juga: Citilink menggugat Sriwijaya Air dan Nam Air karena hal ini

Sementara itu, Direktur Teknik Sriwijaya Air Ramdani Ardali Adang menambahkan, kerjasama Sriwijaya dengan Garuda Maintenance Facility ( GMF) telah dihentikan. Setelah putusnya kerja sama itu, Ramdani mengaku khawatir dengan operasional Sriwijaya. Sebab, dengan tidak adanya kerja sama tersebut, pasokan suku cadang untuk armada Sriwijaya terbatas.

“Setelah putus dengan GMF saya khawatir sekali, HIRA-nya merah. Memang sampai saat ini belum terjadi sesuatu, tapi dari indikasi tersebut berpotensi besar dengan keselamatan penerbangan,” kata Ramdani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Direktur Operasi: Pesawat Sriwijaya Air Berpotensi Timbulkan Bahaya"
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×