Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akan terus gencar melakukan ekspansi bisnis di jalan tol setelah resmi dikendalikan oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia. Perusahaan ini tidak akan berhenti membidik konsesi di ruas baru.
Salah satu yang dibidik META saat ini adalah jalan tol akses menuju Makassar New Port sepanjang 2 kilometer (km). Nantinya, jalan tol itu akan terhubung ke tol yang sudah dikelola perusahaan ini lewat anak usahanya yakni Tallo-Bandara Hasanuddin dan Tol Pelabuhan Soekarno Hatta- Pettarani.
Pembangunan jalan tol tersebut merupakan penugasan dari pemerintah setempat kepada Nusantara Infrastructure. Namun, perseroan saat ini masih mmenunggu izin prinsip pembangunannya sehingga belum bisa diketahui nilai investasi yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.
"Saat ini masih terlalu dini untuk membahas proyek ini. Sampai saat ini, izin prinsipnya masih kami urus." kata Deden Rochmawaty, General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure pada Kontan.co.id, Kamis (27/12).
Selain itu, META juga sedang membidik beberapa ruas tol lain. Perusahaan ini dengan menggandeng konsorsium PT Adhi Karya Tbk, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) dan PT Triputra Utama Selaras akan memprakarsai pembangun tol Cikunir Ulujami sepanjang 36,5 km dengan perkiraan investasi Rp 22,5 triliun.
Nusantara Infrastructure juga tengah menanti izin prinsip untuk prakarsa tol tersebut dan diharapkan bisa diperoleha dalam waktu dekat sehingga sudah bisa mulai proses tender tahun depan.
Bidikan lain yakni Tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) dan Tol Makassar-Marros. Nusantara Infrastructure berencana kembali memprakarsai pembangunan keduanya melalui konsorsium. Namun, masih sebatas perencanaan.
Meski terlihat berambisi mengerjakan banyak proyek jalan tol, Nusantara Infrastructure tetap selektif. Ramdani Basri, Direktur Utama META sebelumnya mengatakan, pihaknya tidak fokus mengejar panjang jalan, tetapi lebih memilih ruas -ruas pendek namun memiliki potensi trafik kendaraan yang tinggi di masa depan.
Lantaran semua masih dalam proses perizininan awal, META belum bisa menganggarkan total belanja modal (capex) yang dibutuhkan perusahaan tahun depan. "Besaran capex akan kami alokasikan tergantung izin proyek yang akan diberikan tahun depan," kata Deden.
Namun di luar rencana-rencana ekspansi jalan tol itu, META setidaknya akan membutuhkan capex Rp 3 triliun tahun depan. Dana itu akan dipakai untuk melanjutkan pembangunan proyek tol eksisting dan juga untuk pengembangan bisnis pengolahaan air bersih serta bisnis energi terbarukan.
Saat ini, META tengah membangun jalan tol layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km. Proyek yang akan memnelan investasi Rp 2,2 triliun itu ditargetkan akan rampung pada Agustus 2020.
META tidak khawatir menenganai sumber pendanaan untuk melanjutkan ekspasninya ke depan. Ramdhani sembelumnya bilang, selain dari kas internal, mereka mempertimbangkan pendanaan eksternal seperti pinjaman bank dan right issue. Menurutnya, tidak akan sulit bagi perseroan mencari dana dari pihak ketiga karena rasio utang terhadap ekuitasnya masih memungkinkan untuk menambah utang.
Lewat anak usahanya PT Margautama Nusantara, META telah memiliki konsesi di empat ruas tol yakni Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi W1 ruas Kebon Jeruk-Penjaringan, tol BSD ruas Pondok Aren-Serpong, tol BMN Makassar ruas Pelabuhan Soekarno Hatta-Pettarani, serta jalan tol seksi empat (JTSE) ruas Tallo-Bandara Hassanudin Makassar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News