Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vena Energy sebagai pemilik Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Likupang kembali membuka opsi untuk melakukan ekspansi pada sejumlah proyeknya di Indonesia.
Head Country Vena Energy Arisudono Soerono bilang, pihaknya memang telah memiliki rencana ekspansi, namun semuanya masih harus mengikuti ketentuan yang ada.
"Tergantung pada kesiapan dan kesediaan Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebab harus ikuti Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tapi kalau kami sangat siap," ungkap Ari di Manado, Kamis (12/3).
Baca Juga: Vena Energy mengapresiasi hadirnya Permen ESDM No 4 Tahun 2020 soal EBT
Ari menjelaskan, saat ini PLTS Likupang merupakan PLTS terbesar di Indonesia dengan kapasitas terinstall mencapai 21 MegaWattpeak (MWp). Kendati demikian yang disalurkan ke sistem on-grid PLN sebesar 15 MW.
Ari menilai pihaknya saat ini siap untuk meningkatkan penyaluran listrik hingga 21 MW. Asal tahu saja, PLTS Likupang memulai konstruksi sejak 2017 dan mulai beroperasi alias Commercial Operating Date (COD) sejak September 2019 lalu.
"Jam beroperasi selama 12 jam sejak pukul 5:30 pagi hingga pukul 5:30 malam. Namun jika kondisi hujan penyaluran hanya sebesar 3 MW," kata Ari.
PLTS Likupang yang terletak di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara menelan biaya investasi sebesar US$ 29,2 juta dengan luas area mencapai 29 hektare. PLTS ini menopang kebutuhan listrik bagi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang.
Ari melanjutkan, kontrak jual beli listrik berlangsung selama 20 tahun dengan skema Built, Own, Operate, Transfer (BOOT). Hingga saat ini, PLTS Likupang memiliki hingga 64.640 panel.