Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
Ari mengungkapkan, selain ekspansi pada proyek tersebut, pihaknya juga memiliki rencana ekspansi pada sejumlah proyek lain yang dimiliki seperti PLTB Tolo-1 di Jeneponto yang berkapasitas 72 MW.
Rencana ekspansi juga siap dilakukan pada proyek PLTS di Lombok dengan total kapasitas mencapai 21 MW. "Tapi dari semua, memang yang di Jeneponto yang paling siap sudah lakukan kajian desain," terang Ari.
Di sisi lain, Kasubdit Investasi dan Kerjasama Aneka Energi Baru Terbarukan (EBT) Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Ani Wiyanti menuturkan potensi pengembangan PLTS memang terhitung besar.
Baca Juga: Megahnya PLTS di NTB, Jonan: Lahan tak produktif bisa hasilkan energi bersih
Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi pengembangan PLTS mencapai 207,8 GWp. Kendati demikian realisasinya baru mencapai 0,15 GWp. Sementara itu, untuk wilayah Sulawesi Utara potensi yang ada mencapai 2,1 GWp.
"Seluruh Indonesia kapasitas terpasang mencapai 152,44 MW dan 10,9% adalah PLTS Atap dan sisanya PLTS on the ground. Potensi yang ada pun baru untuk daratan," terang Ani dalam kesempatan yang sama.
Ani menjelaskan, Kementerian ESDM terus berupaya mendorong agar pengembangan EBT terus dilakukan.
Ani melanjutkan, menurut RUPTL yang ada, pada tahun 2020 pengembangan EBT ditargetkan mencapai 933 MW dengan PLTS sebesar 78 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News