Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC) terus berupaya mengoptimalkan kinerja bisnisnya pada tahun 2021. Direktur Utama SDPC, Ahmad bin Abu Bakar menjelaskan di tahun 2020, pendapatan SDPC tercatat merosot sebesar 3% akibat dampak dari pandemi Covid-19.
Sehingga di tahun 2021, emiten tersebut berencana akan memantapkan lagi relasi dengan principal agar mencapai pertumbuhan yang seimbang.
Adapun strategi bisnis yang akan dilakukan tahun ini diantaranya adalah SDPC akan merebut lebih banyak market share dari setiap principal dibandingkan dengan kompetitor. “Kami juga memperkuatkan tim sales kami untuk meningkatkan pelayanan kami di segmen supermarket dan modern market,” kata Ahmad kepada KONTAN, Senin (18/1).
Baca Juga: Dampak PPKM, okupansi Eastparc Hotel tercatat hanya 30%
Dengan strategi yang akan ditempuh tersebut, emiten berkode saham SDPC ini pun menargetkan revenue atau pendapatan tahun ini akan mencapai Rp 3 triliun dengan pertumbuhan sekitar 18%.
Sebagai informasi, hingga kuartal III/2020 kemarin, pendapatan bersih SDPC tercatat sebesar Rp 1,95 triliun atau menurun 4% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,02 triliun. “Kami harapkan tahun ini pendapatan akan mencapai Rp 3 triliun dengan target pertumbuhan sekitar 18%,” harapnya.
Adapun untuk mencapai target pendapatan di tahun ini, Ahmad bilang bahwa SDPC akan lebih memaksimalkan segmen-segmen yang pembayarannya lebih cepat misalnya saja pada penjualan segmen alat kesehatan dan obat bebas (OTC). “Kontribusi OTC saat ini hanya 10% tapi harus di tingkatkan menjadi 15% di tahun ini,” katanya.
Selain itu, Ahmad juga bilang bahwa SDPC akan berencana untuk menambah cabang baru yang di targetkan akan beroperasi pada kuartal IV 2021. “Rencananya pembukaan cabang baru ini yakni di Nusa Tenggara Barat atau di Sulawesi. Baru rencana dan belum dapat disampaikan detailnya. Tapi kita rencanakan beroperasi di kuartal IV-2021,” ujarnya.
Baca Juga: Anggarkan Rp 6,2 triliun, ini rincian penggunaan belanja modal PTPP
Selain itu pihaknya juga akan penambahan prinsipal baru, meningkatkan kapabilitas sales dan marketing dan akan mulai menjajaki penjualan online melalui e-commerce dan digital marketing.
Ahmad juga menyebutkan, di tahun 2021 anggaran belanja modal yang disediakan mencapai Rp 10 miliar. Dana ini rencananya akan digunakan untuk renovasi kantor cabang dan peremajaan kendaraan operasional.
Selanjutnya: Japfa Comfeed (JPFA) perluas jaringan distribusi B2B
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News